HASIL PENILAIAN
TERHADAP LOMBA CIPTA SMS PUISI RELIGIUS
TINGKAT PELAJAR DAN MAHASISWA
SE-INDONESIA
Ratusan Judul Puisi yang masuk dari seluruh Nusantara melalui SMS dari operator Telkomsel.
Data SMS Puisi Religiusnya sendiri diserahkan oleh Grapari Telkomsel satu minggu setelah hari raya Idul Fitri.
Proses penilaian di mulai dari tanggal 19 September, di selesaikan pada tanggal 13 Oktober. Lamanya proses penilaian karena harus melalui tiga tahapan seleksi.
Maka panitia bekerja keras untuk menyeleksinya, hingga seleksi ke 1 dan ke 2.
Seleksi ke 3 dilakukan oleh Tim Penilai dari Art Partner.
Dari 100% judul puisi yang masuk, melalui :
Seleksi 1
Seleksi kategore puisi yang religius dan non relegius
Keterangan :
+ Banyak puisi yang dikirim peserta melalui sms tidak terlihat menunjukkan bahwa itu puisi reigius, baik karena puisi itu belum selesai, karena tidak terkirim sepenuhnya atau terpotong karena batasan karakter yang ditentukan.
+ Ada sekitar 10% dari semua puisi yang masuk tidak menunjukkan sisi religius.
Seleksi 2
Seleksi kategore identitas
Keterangan :
+ Semua peserta yang sudah melalui seleksi pertama, diminta untuk mengirimkan biodata, jenis dan nomor tanda pengenal yang digunakan.
+ 30 % tidak mengirimkan konfirmasi biodata
+ 5 % nomor yang dihubungi dengan sms tidak terkirim, karena nomor tersebut tidak aktif lagi.
+ Sebagian peserta sering tidak lengkap mengirimkan biodatanya, sehingga harus dikonfirmasi berulang ulang.
+ 10 % peserta bukan dari kalangan pelajar dan mahasiswa, tetapi dari umum (yang menggunakan tanda pengenal KTP), untuk hal ini pusinya tetap akan dimuat dalam Antologi Puisi Religius pada bab Partisipasi Puisi SMS.
Seleksi 3
- Penilaian terhadap kalimat yang sesuai dengan EYD
- Penilaian terhadap kata-kata yang tidak disingkat
- Penilaian terhadap penggunaan kiasan yang tepat
- Penilaian terhadap penembatan tanda kalimat dan tanda bait yang tepat
- Penilaian terhadap makna puisi yang tidak terlalu samar
- Penilaian terhadap makna puisi, sederhana tapi mempunyai kiasan dan makna yang dalam
- Penilaian terhadap isi puisi yang tidak hanya berisi keluhan dan kepasrahan tapi juga ada harapan, keinginan, semangat dan perjuangan
- Penilaian terhadap keserasian irama kata dalam kalimat saat pengucapan
Keterangan :
+ Peserta yang telah melewati seleksi ke dua, diminta untuk mengirim ulang puisinya, karena puisi yang dikirim untuk lomba, 97 % tidak sempurna atau terpotong saat pengiriman sebab lebih dari batasan karakter yang ditentukan.
+ 5 % tidak mengirim ulang puisinya (karena kehilangan data puisi aslinya)
+ 10 % puisi yang dikirim ulang masih terdapat kata yang disingkat dan EYD yang tidak tepat serta penempatan tanda kalimat yang tidak sesuai (walau sebenarnya puisinya cukup baik, tapi terdapat hal-hal yang disebutkan diatas, maka tidak bisa masuk 5 terbaik)
Setelah melalui proses yang panjang, maka Tim Seleksi Penilaian Lomba Cipta Puisi SMS Religius Tingkat Pelajar dan Mahasiswa se-Indonesia, telah di selesaikan.
Keputusan Tim Seleksi tidak bisa diganggu gugat.
Tim Seleksi Penilaian
ART PARTNER,
Memutuskan:
5 TERBAIK NON KATEGORE PERINGKAT Puisi SMS Religius (Pelajar/ Mahasiswa) yang akan mendapat hadiah dari Telkomsel.
TIGA DIMENSI (Nisrina Nabihah.tjg.sabtu.140810)
MENGETUK CINTA-MU (Tyastiti.bjm.sep.2010)
RASUL KAMI (utin fatmawati.170810)
MEMBILAS SUJUD (zrsis.bjb.rabu.080910)
NARASI HATI (esd.bontang.200810)
50 NOMINASI Puisi SMS Religius (Pelajar/ Mahasiswa)
01. AIR SUCI (utin fatmawati.bjm.sabtu.210810)
02. RUMAH TUHAN (novi.Purbalingga.Rabu.140710)
03. QOLBUMU (risky.bjm.minggu.260910)
04. TAUBAT (Nurul Hidayah.Barabai.Kamis.26-08-2010)
05. TUHAN BERADA (t.a.a.okt,2008)
06. LAILATUL QADAR (wiwit mardianto.stain purwokerto.2010)
07. MALAM RAMADHAN I (WahyuWiji.Serambi KOMPAK.September 2010)
08. MENCARI SURGA (sa’adah.asam jaya.040810)
09. KERUDUNG BIRU (Tyastiti.Bjm.September 2010)
10. WAHAI DIRI (nurdina.bjm.Kamis.090910)
11. ORANG PILIHAN (panglimarestugifari.bjb.080910)
12. HIASAN KALBU (panglimarestugifari.bjb.080910)
13. KEMBALI FITRAH DENGAN SYARIAH (azkiya.astambul.jumat.100910)
14. KEAGUNGAN-MU (Nikmah.Manarap.Jum’at.200810)
15. KEKHILAFAN KU (NATALIA.BTL.rabu.240810)
16. AMPUNAN-MU TUHAN (natalia.BTL.kamis.300910)
17. KERINDUAN DALAM PENGHAMBAAN (R.rezky.Tjg.sabtu.040910)
18. TENTANG DOSA. (ferdi.bjm.070810)
19. SALAM ILAHI (ferdy.bjm.sabtu.070810)
20. ASA HIJABAH (Abdurrahman.MTP.Jum’at.270810)
21. BANGUNKAN AKU YA RABB! (bss.medan.2010)
22. AZAN SUBUH (hikmah.bjb.310710)
23. BAITULLAH (hikmah.bjb.110810)
24. AIR MATA BERTASBIH (anasmuf.Halong.010910)
25. RINDU KU PADA RAMADHAN (Bagus.Pagatan.Senin.060910)
26. ANDAI AL QUQAN (Rahma.bjm.011010)
27. TAUBATKU (jirana.bjm.140810)
28. TERIMAKASIH TUHAN (Aghreini Analisa.Pelaihari.Minggu.310110)
29. RAMAH TAMAH (Novi.Pbg.Rabu.140710)
30. RAMADHAN (tya nurdina.bjm.kamis.020910)
31. PENGORBANAN (suci.bjm.jumat.110910)
32. USAI SHALAT TAHAJUT (eddy wahyudin.bjm)
33. DINIHARI (Mustaqim.mtp.280593)
34. MEMORI MAGHRIB (pas.palembang.agustus.2010)
35. BULAN RAMADHAN (yusuf.mtp.08102010)
36. BASMALAH (Nurul Hidayah, Alabio.Rabu.250810)
37. DO’A KEABADIAN (R.Rezky.Tjg.jum’at.270810)
38. KEBERKAHAN RAMADHAN (Norrahmadania.pasarpanans.kamis.300910)
39. RAKAAT-MU RAKAATKU (Herman Ariadiy.Rantau.220810)
40. PESAN RAMADHAN (suci.bjm.110910)
41. INDAHNYA TAUBAT KU (maisyarah.bjm.jum’at.011010)
42. SIKSAAN (asty.plb.280710)
43. AMPUNI (asty.plh.100610)
44. KETIKA KU LUPA PADAMU (NAE.MGR.060910)
45. KEMANA (NAE.Bjm.030910)
46. IBU (NAE.Bjm.060910)
47. DUA CINTA DI BULAN RAMADHAN (Nisrina Nabihah.tabalong.sabtu.14082010)
48. TIGA DIMENSI (Nisrina Nabihah.tabalong.sabtu.14082010)
49. JAGAD RASAKU (esd.bontang.082010)
50. BERSERAH/ (esd.bontang.senin020810)
PARTISIPASI DARI UMUM Puisi SMS Religius (KTP)
01. ANGKUH (Jamaludin.Medan,2010)
02. MENGAJI (Isa.pwt.agustus 2010)
03. HARI NAN FITRI (Isa.pwt.september.2010)
04. RAMADHAN (q-r.chemistry.bjm.220810)
05. INGATAN (q-r chemistry.bjm.220810)
06. MALAM MEMBAWA RINDU (erna.jkrt.030910)
07. HAMBA ALLAH (LNM.amt.kamis.120810)
08. AKULAH ZIKIR SEPANJANG RAMADHAN (wani.medan.jumat.270810)
09. MASIHKAH DUNIA BERTAHTA DI HATI KITA (wani.medan.jumat.190609)
10. JEJAK RAMADHAN PADA BAIT-BAIT TASBIH (wani.medan.senin.300810)
11. AKU DALAM RAHASIAMU (nurrozak.pekl.250810)
12. TAUBAT (fhm d.kdg.slsa 310810)
13. MEMBACA AYAT-AYATMU (Asyari.jepara.230810)
14. ASA (thaibah.anjir.sabtu.210810)
15. DAYA (thaibah.anjir.jumat.270810)
16. RAMADHAN PENGHAPUS DOSA (kifli.Rantau.Jumat.130810)
17. TAUBAT (kifli.Rantau.Jumat.130810)
18. KUASAMU (kifli.Rantau.Jumat.130810)
19. NIKMATNYA BERBUKA (Junaidi.PDP 091010)
20. DI PENGHUJUNG WAKTU (shuwit ing.bjm.sabtu.280810)
21. KEMBALI PADA-MU (ita.bjb.sabtu.091010)
Catatan:
Bagi peserta yang nama dan karyanya tercantum dalam pengumuman di atas, silahkan mengirimkan tambahan biodatanya, seperti nama sekolah - kelas, atau tempat kuliah - jurusan - semester prestasi. Serta prestasi yang pernah diperoleh atau bila telah masuk dalam buku antologi puisi tertentu, silahkan sebutkan.
Bagi peserta dalam Partisipasi, silahkan kirimkan dimana tempat bekerja (kalau bekerja, prestasi yang pernah di peroleh atau atau bila telah masuk dalam buku antologi puisi tertentu, silahkan sebutkan.
Kirimkan data pribadi tambahan tersebut ke alamat email:
artpartner.kassbss.cloap@gmail.com
Saat ini proses pembuatan antologi Puisi Religius Indonesia tengah berlangsung, yang berisi beberapa puisi penyair Nasional dan puisi-puisi yang disebutkan diatas (lomba & partisipasi).
Kapan pembagian hadiah masih dibicarakan dengan Telomsel.
Kemungkinan bersamaan saat Launching buku Antologi Puisi Religius Indonesia ini.
Peserta (yang disebutkan diatas) akan mendapat 1 buku antologinya dan sertifikat penghargaan.
Sisa buku akan dibagikan untuk para penyair nasional, donator, perpustakaan, dan sekolah-sekolah.
Bagi peserta (yang disebutkan diatas) yang berada di luar Kalsel, hadiah-buku dan sertifikat akan dikirimkan.
Selamat Datang
Art Partner
Kamis, 14 Oktober 2010
LOMBA CIPTA PUISI RELIGIUS
LOMBA CIPTA PUISI RELIGIUS 2010M/ 1431H
untuk PELAJAR DAN MAHASISWA
Dalam Rangka Menyambut Bulan Suci Ramadhan & Hari Raya Idul Fitri
MENGURAI RASA DALAM KATA UNTUK JIWA PENYAKSI
KIRIMKAN PUISIMU Sebanyak-banyaknya – BUKTIKAN KARYAMU pada Kata Jiwa
Bersama Telkomsel Membangun Negeri
Lomba dimulai dari tanggal 11 Agustus hingga 11 September 2010
Puisi di kirim melalui SMS, ketik :
PUISI(spasi)isi puisi kirim ke 3954
Puisi minimal 4 baris - maksimal 255
Contoh 1 :
Puisi SENJA RINDU// senja syahdu/ adzan berkumandang/ rindu memanggil tunaikan kewajiban/ hantarkan doa bagi yang tersayang (araska.bjm. 2010)
Contoh 2 :
Puisi KATA JIWA PENYAKSI// bulan suci mendekap rindu hati/
kalam Ilahi sejukkan sanubari/ hari fitri telah menanti/ saling memaafkan salah lalai dan alfa diri/ berserah nafas sujudkan dahi/ pada sang pencipta alam ini/ mengurai rasa dalam kata untuk jiwa penyaksi (araska.bjm.2010)
Seleksi penilaian melalui 4 tahapan :
1. 1000 judul puisi terpilih akan di konfirmasi oleh panitia untuk kelengkapan biodata
2. kemudian 50 judul puisi nominasi akan dimasukkan dalam Antologi Puisi Religius Indonesia
3. lalu 5 judul puisi terbaik non kategore peringkat, mendapat vocher dengan total nominal jutaan rupiah dari Telkomsel
4. dipilih 50 judul puisi kiriman dari umum akan dimasukkan dalam Antologi Puisi Religius
Peraturan Lomba :
1. Peserta Lomba tidak dipungut biaya pendaftaran
2. Peserta boleh mengirimkan puisi sebanyak-banyaknya melalui via sms ke no operator yang telah ditentukan hingga batas waktu akhir lomba.
3. Puisi adalah karya sendiri, bukan saduran atau jiplakan
4. Puisi ditulis dengan EYD yang benar, puisi yang menggunakan bahasa gaul/ prokem atau menyingkat kata-kata dalam puisi tersebut akan di diskualipikasi.
5. Puisi yang dikirim bertemakan religius
6. Peserta yang dikonfirmasi panitia, tapi tidak memberikan jawaban, hingga 3 hari, maka puisinya di diskualifikasi
7. Pengumuman pemenang akan melalui media publikasi yang ada.
8. Peserta yang tidak mempunyai nomor HP selain dari Telkomsel yang ingin berpartisipasi, dapat mengirimkan puisinya di email artpartner.kassbss.cloap@gmail.com atau dikirim ke dinding group Artpartner Line di facebook.
Lomba ini dilaksanakan oleh KELOMPOK STUDI SENI BUDAYA SOSIAL SASTRA dan Art Partner
hotline : 085249903859 - 085248627538 - 085750094907 - 089691334009
Peserta nominasi dan 5 terbaik mendapat piagam penghargaan dan buku antologi puisi religius tersebut
Pemenang akan dihubungi oleh Panitia
Sponsor :
Lomba dan hadiah oleh Telkomsel
Publikasi oleh Banjar TV, Radio - M (Martapura), Nirwana Group (Nirwana Fm - Banjarmasin, SAS Fm - Banjarbaru, SAL Fm - Amuntai, Star Fm - Rantau, Gemantara Fm - Pelaihari, Meratus Fm - Batulicin, Swara Barabai Fm, Swara Kotabaru Fm, Bravo Fm - Palangkaraya), Harian Pagi Mata Banua, Sastra & Budaya Harian Pagi Media Kalimantan.
untuk PELAJAR DAN MAHASISWA
Dalam Rangka Menyambut Bulan Suci Ramadhan & Hari Raya Idul Fitri
MENGURAI RASA DALAM KATA UNTUK JIWA PENYAKSI
KIRIMKAN PUISIMU Sebanyak-banyaknya – BUKTIKAN KARYAMU pada Kata Jiwa
Bersama Telkomsel Membangun Negeri
Lomba dimulai dari tanggal 11 Agustus hingga 11 September 2010
Puisi di kirim melalui SMS, ketik :
PUISI(spasi)isi puisi kirim ke 3954
Puisi minimal 4 baris - maksimal 255
Contoh 1 :
Puisi SENJA RINDU// senja syahdu/ adzan berkumandang/ rindu memanggil tunaikan kewajiban/ hantarkan doa bagi yang tersayang (araska.bjm. 2010)
Contoh 2 :
Puisi KATA JIWA PENYAKSI// bulan suci mendekap rindu hati/
kalam Ilahi sejukkan sanubari/ hari fitri telah menanti/ saling memaafkan salah lalai dan alfa diri/ berserah nafas sujudkan dahi/ pada sang pencipta alam ini/ mengurai rasa dalam kata untuk jiwa penyaksi (araska.bjm.2010)
Seleksi penilaian melalui 4 tahapan :
1. 1000 judul puisi terpilih akan di konfirmasi oleh panitia untuk kelengkapan biodata
2. kemudian 50 judul puisi nominasi akan dimasukkan dalam Antologi Puisi Religius Indonesia
3. lalu 5 judul puisi terbaik non kategore peringkat, mendapat vocher dengan total nominal jutaan rupiah dari Telkomsel
4. dipilih 50 judul puisi kiriman dari umum akan dimasukkan dalam Antologi Puisi Religius
Peraturan Lomba :
1. Peserta Lomba tidak dipungut biaya pendaftaran
2. Peserta boleh mengirimkan puisi sebanyak-banyaknya melalui via sms ke no operator yang telah ditentukan hingga batas waktu akhir lomba.
3. Puisi adalah karya sendiri, bukan saduran atau jiplakan
4. Puisi ditulis dengan EYD yang benar, puisi yang menggunakan bahasa gaul/ prokem atau menyingkat kata-kata dalam puisi tersebut akan di diskualipikasi.
5. Puisi yang dikirim bertemakan religius
6. Peserta yang dikonfirmasi panitia, tapi tidak memberikan jawaban, hingga 3 hari, maka puisinya di diskualifikasi
7. Pengumuman pemenang akan melalui media publikasi yang ada.
8. Peserta yang tidak mempunyai nomor HP selain dari Telkomsel yang ingin berpartisipasi, dapat mengirimkan puisinya di email artpartner.kassbss.cloap@gmail.com atau dikirim ke dinding group Artpartner Line di facebook.
Lomba ini dilaksanakan oleh KELOMPOK STUDI SENI BUDAYA SOSIAL SASTRA dan Art Partner
hotline : 085249903859 - 085248627538 - 085750094907 - 089691334009
Peserta nominasi dan 5 terbaik mendapat piagam penghargaan dan buku antologi puisi religius tersebut
Pemenang akan dihubungi oleh Panitia
Sponsor :
Lomba dan hadiah oleh Telkomsel
Publikasi oleh Banjar TV, Radio - M (Martapura), Nirwana Group (Nirwana Fm - Banjarmasin, SAS Fm - Banjarbaru, SAL Fm - Amuntai, Star Fm - Rantau, Gemantara Fm - Pelaihari, Meratus Fm - Batulicin, Swara Barabai Fm, Swara Kotabaru Fm, Bravo Fm - Palangkaraya), Harian Pagi Mata Banua, Sastra & Budaya Harian Pagi Media Kalimantan.
Label:
Info Lomba
Minggu, 12 September 2010
Puisi dari Lia Salsabila
Bait Rindu
/1/
Pucuk rindu sentuh gelisah
Saat semilir rindu berhembus basah
/2/
Tiada rasa tanpa arti raga
Tiada rindu tanpa makna cinta
Senandung rindu tak nyata di mata
Tersirat dalam lelaku jiwa
/3/
Jiwa melayang menembus batas
Tak terlihat dinding bersekat
Lelaku rindu kian terhempas
Di jarak waktu yang tak lekat
/4/
Rindu dalam sekat waktu
Berpagar jarak sendu
Perlahan kudaki tangga sembilu
Rasakan tiap langkah didera pilu
/5/
Semilir desah rindu
Menyayat menyembilu
Rebah ke pangkuan
Meniti dalam kelam
/6/
Gigil rindu mengalir disungai nadiku
Menyebar ke seluruh saraf sarafku
Membelenggu tubuh hingga beku
Terpaku kuberjalan ke muaramu
/7/
Angin rindu membelai tubuh
Menembus pori timbulkan ruam
Gigilnya membakar peluh
Dalam sunyi ku memangku diam
/8/
Dalam sunyi rindu bernyanyi
Dalam diam gigil tak henti
Dalam tilam aku menanti
Bisik rindu menarinari
/9/
Pada malam rindu menari
Bagai belati menikam hati
Dalam sendu aku sendiri
Menatap langit tak berseri
/10/
Rindu selimuti kalbu
Terukir di kisi kisi relungku
Sehalus selendang satin
Memagut menata batin
/11/
Rindu di ujung senja
Terapit waktu kian menghimpit
Penuh luka tetap meronta
Dalam bilik teramat alit
/12/
Rindu dalam keseorangan
Menjerat dalam benang penantian
Sembilu menyayat
Luka memerah merekah
Meradang tergarami
Pedih perih tanpa tepi
/13/
Serpih rindu
Menggenggam sukma
Menggigit mencabik
Darah menghitam
Tetap manis dan segar
Bak madu meracuniku
/14/
Embun suci hidupkanku
Udara pagi bangunkanku
Bara rindu hangatkanku
/15/
Dalam terik ku melangkah
Dalam sunyi ku berlari
Menyongsong rindu merekah
Tumpah ruah di sanubari
/16/
Gejolak rinduku rindumu
Dalam jantung menyatu
Getarkan nadi memburu
/17/
Rinduku rindumu menyatu
Membanjir di sungai waktu
Merajah di dinding jarak
Bergolak jantung berdetak
(Lia Salsabila - Tilam Sunyi.030909)
/1/
Pucuk rindu sentuh gelisah
Saat semilir rindu berhembus basah
/2/
Tiada rasa tanpa arti raga
Tiada rindu tanpa makna cinta
Senandung rindu tak nyata di mata
Tersirat dalam lelaku jiwa
/3/
Jiwa melayang menembus batas
Tak terlihat dinding bersekat
Lelaku rindu kian terhempas
Di jarak waktu yang tak lekat
/4/
Rindu dalam sekat waktu
Berpagar jarak sendu
Perlahan kudaki tangga sembilu
Rasakan tiap langkah didera pilu
/5/
Semilir desah rindu
Menyayat menyembilu
Rebah ke pangkuan
Meniti dalam kelam
/6/
Gigil rindu mengalir disungai nadiku
Menyebar ke seluruh saraf sarafku
Membelenggu tubuh hingga beku
Terpaku kuberjalan ke muaramu
/7/
Angin rindu membelai tubuh
Menembus pori timbulkan ruam
Gigilnya membakar peluh
Dalam sunyi ku memangku diam
/8/
Dalam sunyi rindu bernyanyi
Dalam diam gigil tak henti
Dalam tilam aku menanti
Bisik rindu menarinari
/9/
Pada malam rindu menari
Bagai belati menikam hati
Dalam sendu aku sendiri
Menatap langit tak berseri
/10/
Rindu selimuti kalbu
Terukir di kisi kisi relungku
Sehalus selendang satin
Memagut menata batin
/11/
Rindu di ujung senja
Terapit waktu kian menghimpit
Penuh luka tetap meronta
Dalam bilik teramat alit
/12/
Rindu dalam keseorangan
Menjerat dalam benang penantian
Sembilu menyayat
Luka memerah merekah
Meradang tergarami
Pedih perih tanpa tepi
/13/
Serpih rindu
Menggenggam sukma
Menggigit mencabik
Darah menghitam
Tetap manis dan segar
Bak madu meracuniku
/14/
Embun suci hidupkanku
Udara pagi bangunkanku
Bara rindu hangatkanku
/15/
Dalam terik ku melangkah
Dalam sunyi ku berlari
Menyongsong rindu merekah
Tumpah ruah di sanubari
/16/
Gejolak rinduku rindumu
Dalam jantung menyatu
Getarkan nadi memburu
/17/
Rinduku rindumu menyatu
Membanjir di sungai waktu
Merajah di dinding jarak
Bergolak jantung berdetak
(Lia Salsabila - Tilam Sunyi.030909)
Rabu, 04 Agustus 2010
SAKIT JIWA DAN SASTRA SUFI
Sakit jiwa’ sebuah ungkapan kata yang menakutkan setiap insan, bahkan tidak satu orangpun yang sehat akalnya mau diberi predikat sakit jiwa, karena telah berkembang dalam opini masyarakat sedunia, bahwa orang yang sakit jiwa, maka harga diri dan martabatnya telah terpuruk kelembah kenistaan.
Akan halnya para ilmuan dari negeri barat mencoba menelaah dan mengobati penyakit kejiwaan dengan pendekatan eksperimen laboratorium dan hasilnyapun tidak memuaskan, karena yang sakit bagian dalam yang diobati bagian luar.
Di sisi lain para sufi yang ikhlas, tawadhu, bersih hatinya dari keduniaan, mereka mempelajari kejiwaan dengan cahaya dari Allah, sehingga menerbitkan karya-karya besar tentang ilmu jiwa, melalui karya-karya sastra mereka. Apa-apa yang dibahas oleh ilmuan negeri barat dua abad yang lalu hingga sekarang telah dibahas oleh kaum sufi dua abad terlebih dahulu dengan hasil yang sangat memuaskan. Karena sebelum mengobati sakit jiwa tersebut, kaum sufi terlebih dahulu telah membahas timbulnya sakit jiwa dengan sangat terperinci berdasarkan dari Al Qur’anul karim dan Hadist Nabi SAW. Sehingga tidak ada celah sedikitpun dari gerak jiwa manusia yang lepas dari pengamatan kaum sufi.
Pengobatan yang mujarabpun dapat diberikan, karena kaum sufi sudah mempelajari terlebih dahulu secara haqiqi, bagaimana pengaruhnya dan bagaimana agar seseorang bisa lepas dari penyakit kejiwaan.
(Ikhtisar-1 dari buku Al’ilmu An-Nafsi Ash-Shufiyah, oleh Dr.Amin An-Najar, terbitan Dar El Ma’arif, Kairo)
Akan halnya para ilmuan dari negeri barat mencoba menelaah dan mengobati penyakit kejiwaan dengan pendekatan eksperimen laboratorium dan hasilnyapun tidak memuaskan, karena yang sakit bagian dalam yang diobati bagian luar.
Di sisi lain para sufi yang ikhlas, tawadhu, bersih hatinya dari keduniaan, mereka mempelajari kejiwaan dengan cahaya dari Allah, sehingga menerbitkan karya-karya besar tentang ilmu jiwa, melalui karya-karya sastra mereka. Apa-apa yang dibahas oleh ilmuan negeri barat dua abad yang lalu hingga sekarang telah dibahas oleh kaum sufi dua abad terlebih dahulu dengan hasil yang sangat memuaskan. Karena sebelum mengobati sakit jiwa tersebut, kaum sufi terlebih dahulu telah membahas timbulnya sakit jiwa dengan sangat terperinci berdasarkan dari Al Qur’anul karim dan Hadist Nabi SAW. Sehingga tidak ada celah sedikitpun dari gerak jiwa manusia yang lepas dari pengamatan kaum sufi.
Pengobatan yang mujarabpun dapat diberikan, karena kaum sufi sudah mempelajari terlebih dahulu secara haqiqi, bagaimana pengaruhnya dan bagaimana agar seseorang bisa lepas dari penyakit kejiwaan.
(Ikhtisar-1 dari buku Al’ilmu An-Nafsi Ash-Shufiyah, oleh Dr.Amin An-Najar, terbitan Dar El Ma’arif, Kairo)
Label:
Dari Buku
Senin, 21 Juni 2010
Pengumuman Pembuatan Antologi Puisi Lingkunga Nasional
Salam Sastra,
Setelah menyelesaikan Antologi Sajak sajak Peduli Lingkungan Penyair Kalimantan Selatan, maka :
UNTUK KAMPANYE KEPEDULIAN LINGKUNGAN YANG LEBIH LUAS
DENGAN SASTRA MENANAMKAN KEPEDULIAN
Artpartner dan Walhi Kalsel kembali membuat pembuatan Antologi Puisi Lingkunga Lintas Negara, yang tentunya tidak bisa terlaksana tanpa dukungan semua penyair Nasional.
Buku ini tidak diperjual belikan, tapi dibagikan untuk penyair yang puisinya dimuat dalam antologi, donator, perpustakaan sekolah, perpustakaan umum dan masyarakat umum.
Menu utama yang disajikan dalam antologi puisi ini adalah puisi yang mengangkat tema kritik sosial mengenai kerusakan lingkungan akibat ulah manusia, sedang yang mengangkat tema kerusakan lingkungan akibat alam dan keindahan alam/ lingkungan hanya akan dijadikan menu tambahan.
Puisi-puisi ini akan menjadi bahan pengajaran kesadaran kepedulian bagi generasi muda (sekolah dan kampus-kampus) dan masyarakat (perpustakaan umum) akan parahnya kerusakan lingkungan saat ini.
Terutama akan terus dijadikan reperensi dan dibacakan oleh para aktivis-aktivis lingkungan dalam setiap kegiatan/ aksi memperjuangkan kelestarian lingkungan.
Masalah kerusakan lingkungan akibat ulah manusia sangat banyak, baik itu wilayah lokal maupun luar, seperti punahnya flora fauna, penebangan pohon elegal maupun legal, penambangan, perkebunan tidak terencana, pencemaran, polusi, hujan asam, menaiknya ketinggina air laut akibat mencairnya guning es yang terjadi oleh pemanasan global, perlunya energi ramah lingkungan, tidak teraturnya musim akibat alam yang rusak, kangker kulit akibat radiasi karena menipisnya lapisan ozon akibat rumah kaca dan karbon dioksida, dll.
Semua ini berimplikasi pada kesenjangan sosial, pendidikan moral dan akhlak yang tidak baik bagi generasi, korupsi pada perijinan, kemiskinan masyarakat pedalaman yang tergusur dari rumah mereka dihutan, kepentingan-kepentingan golongan, dikuasainya sumber daya oleh pihak asing, dll
Untuk itu kami memohon partisipasi sumbangan dukungan suara melalui puisi lingkungan dari para penyair di Nusantara, beberapa judul puisi, lengkap dengan biodata dan photo.
Bisa dikirim via pos ke:
A.Rahman Al Hakim ( ARAska ), Jl.A.Yani. Km.3,5 Komp.Arrahim, Gg.Belimbing No.125 Rt.39, Kel.Kebun Bunga Kec.Banjarmasin Timur , Kota Banjarmasin Prov.Kalimantan Selatan 70235, HP.05117722990 / 085249654900
atau via email : puisi.lingkungan@gmail.com
Yang membantu proses pengumpulan data (merekomendasikan) nama-nama penyair dan nomor kontaknya masing-masing.
* Diah Hadaning :
- Aceh : Rosni Idham
- Bali : IGP Bawa Samar Gantang, I Wayan Suarta , Nyoman Manda, Oka Rusmini, Sindu Putra,
- Bengkulu : Lili Taswa
- Jakarta : A. Sinaga, ahmadun YH, Budi Setyawan, D. Murniah, Endang Supriadi, Fatin H, Medy Leo Kito, P. Dwiyanto A, Suri Suryati, Yose Rizal M, Yuonne De Fretes.
- Jambi : Dimas Arika Mihardja, Gita Romadhona, Irian R.Tandy.
- Jabar : Cunong S, Dian Hartati, Lukman A.Sya, Saeful Badar, Vivi Maghfi, Wida Waridah,.
- Jateng : Diah Setyawati, Dorothea Rosa H, Jumari HS, Kuspriyanto, Tjahjono Widjanto, Witang Warek AM.
- Jatim : D.Zawawi Imron, Kurnia Indrastuti, Yusri Fajar.
- Kalsel : Ali Syamsudin Arsi, Arsyad Indradi, Hamami Adaby.
- Kaltim : Korrie LR, Santhined.
- Lampung : Asrina Novianti, syaiful Irba T.
- Maluku : Mariana Lewier.
- NAD : D. Kemalawati.
- NTB : A. Dewi, H.Dinullah Rayes.
- NTT : Mezra E.Pellondou.
- Riau : C. Cendrahati, Endang Indrayan R, Ita Maatas, Tien Marni.
- Sulsel : Andi Fauziah AA, Anil Hukma, Aslan Abidin.
- Sultra : Syaifuddin Gani.
- Sumbar : Ratna Komala Sari, Sastri Y.Bakry, Upita Agustine.
- Sumut : Ahmad B. Siregar, Aishah Basar, Anggia Djohan, Hasan Al Banna.
- Yogya : Aning Ayu Kusuma, Evi Idawati, Handoyo Wibowo.
* I Made Suantha :
- Bali : Alit S Rini, Arief B Prasetyo, Frans Nadjira, Gde Artawan, IB Gde Parwita, IGP Bawa Samar Gantang, IDK Raka Kusuma, I Made Sujaya, I Nyoman Tusthi Eddy, I Nyoman Wirata, I Wayan Arthawa, I Wayan Suarta, Made Adnyana Ole, Mas Ruscita Dewi, Ngurah Parsua, Nuryana Asmaudi, Oka Rusmini, Pranita Dewi, Sthiraprana Duarsa, Tan Lioe Ie, Warih Wisatsana.
- NTB : DG Kumarsana.
Catatan :
Dari nomor-nomor kontak penyair yang ada banyak yang tak bisa dihubungi, atau bisa juga dihubungi tapi tidak memberikan konfirmasi balik.
Setelah menyelesaikan Antologi Sajak sajak Peduli Lingkungan Penyair Kalimantan Selatan, maka :
UNTUK KAMPANYE KEPEDULIAN LINGKUNGAN YANG LEBIH LUAS
DENGAN SASTRA MENANAMKAN KEPEDULIAN
Artpartner dan Walhi Kalsel kembali membuat pembuatan Antologi Puisi Lingkunga Lintas Negara, yang tentunya tidak bisa terlaksana tanpa dukungan semua penyair Nasional.
Buku ini tidak diperjual belikan, tapi dibagikan untuk penyair yang puisinya dimuat dalam antologi, donator, perpustakaan sekolah, perpustakaan umum dan masyarakat umum.
Menu utama yang disajikan dalam antologi puisi ini adalah puisi yang mengangkat tema kritik sosial mengenai kerusakan lingkungan akibat ulah manusia, sedang yang mengangkat tema kerusakan lingkungan akibat alam dan keindahan alam/ lingkungan hanya akan dijadikan menu tambahan.
Puisi-puisi ini akan menjadi bahan pengajaran kesadaran kepedulian bagi generasi muda (sekolah dan kampus-kampus) dan masyarakat (perpustakaan umum) akan parahnya kerusakan lingkungan saat ini.
Terutama akan terus dijadikan reperensi dan dibacakan oleh para aktivis-aktivis lingkungan dalam setiap kegiatan/ aksi memperjuangkan kelestarian lingkungan.
Masalah kerusakan lingkungan akibat ulah manusia sangat banyak, baik itu wilayah lokal maupun luar, seperti punahnya flora fauna, penebangan pohon elegal maupun legal, penambangan, perkebunan tidak terencana, pencemaran, polusi, hujan asam, menaiknya ketinggina air laut akibat mencairnya guning es yang terjadi oleh pemanasan global, perlunya energi ramah lingkungan, tidak teraturnya musim akibat alam yang rusak, kangker kulit akibat radiasi karena menipisnya lapisan ozon akibat rumah kaca dan karbon dioksida, dll.
Semua ini berimplikasi pada kesenjangan sosial, pendidikan moral dan akhlak yang tidak baik bagi generasi, korupsi pada perijinan, kemiskinan masyarakat pedalaman yang tergusur dari rumah mereka dihutan, kepentingan-kepentingan golongan, dikuasainya sumber daya oleh pihak asing, dll
Untuk itu kami memohon partisipasi sumbangan dukungan suara melalui puisi lingkungan dari para penyair di Nusantara, beberapa judul puisi, lengkap dengan biodata dan photo.
Bisa dikirim via pos ke:
A.Rahman Al Hakim ( ARAska ), Jl.A.Yani. Km.3,5 Komp.Arrahim, Gg.Belimbing No.125 Rt.39, Kel.Kebun Bunga Kec.Banjarmasin Timur , Kota Banjarmasin Prov.Kalimantan Selatan 70235, HP.05117722990 / 085249654900
atau via email : puisi.lingkungan@gmail.com
Yang membantu proses pengumpulan data (merekomendasikan) nama-nama penyair dan nomor kontaknya masing-masing.
* Diah Hadaning :
- Aceh : Rosni Idham
- Bali : IGP Bawa Samar Gantang, I Wayan Suarta , Nyoman Manda, Oka Rusmini, Sindu Putra,
- Bengkulu : Lili Taswa
- Jakarta : A. Sinaga, ahmadun YH, Budi Setyawan, D. Murniah, Endang Supriadi, Fatin H, Medy Leo Kito, P. Dwiyanto A, Suri Suryati, Yose Rizal M, Yuonne De Fretes.
- Jambi : Dimas Arika Mihardja, Gita Romadhona, Irian R.Tandy.
- Jabar : Cunong S, Dian Hartati, Lukman A.Sya, Saeful Badar, Vivi Maghfi, Wida Waridah,.
- Jateng : Diah Setyawati, Dorothea Rosa H, Jumari HS, Kuspriyanto, Tjahjono Widjanto, Witang Warek AM.
- Jatim : D.Zawawi Imron, Kurnia Indrastuti, Yusri Fajar.
- Kalsel : Ali Syamsudin Arsi, Arsyad Indradi, Hamami Adaby.
- Kaltim : Korrie LR, Santhined.
- Lampung : Asrina Novianti, syaiful Irba T.
- Maluku : Mariana Lewier.
- NAD : D. Kemalawati.
- NTB : A. Dewi, H.Dinullah Rayes.
- NTT : Mezra E.Pellondou.
- Riau : C. Cendrahati, Endang Indrayan R, Ita Maatas, Tien Marni.
- Sulsel : Andi Fauziah AA, Anil Hukma, Aslan Abidin.
- Sultra : Syaifuddin Gani.
- Sumbar : Ratna Komala Sari, Sastri Y.Bakry, Upita Agustine.
- Sumut : Ahmad B. Siregar, Aishah Basar, Anggia Djohan, Hasan Al Banna.
- Yogya : Aning Ayu Kusuma, Evi Idawati, Handoyo Wibowo.
* I Made Suantha :
- Bali : Alit S Rini, Arief B Prasetyo, Frans Nadjira, Gde Artawan, IB Gde Parwita, IGP Bawa Samar Gantang, IDK Raka Kusuma, I Made Sujaya, I Nyoman Tusthi Eddy, I Nyoman Wirata, I Wayan Arthawa, I Wayan Suarta, Made Adnyana Ole, Mas Ruscita Dewi, Ngurah Parsua, Nuryana Asmaudi, Oka Rusmini, Pranita Dewi, Sthiraprana Duarsa, Tan Lioe Ie, Warih Wisatsana.
- NTB : DG Kumarsana.
Catatan :
Dari nomor-nomor kontak penyair yang ada banyak yang tak bisa dihubungi, atau bisa juga dihubungi tapi tidak memberikan konfirmasi balik.
Label:
Pengumuman
Senin, 31 Mei 2010
E-book untuk Buku Antologi PUISI LINGKUNGAN Penyair KALIMANTAN SELATAN
Buku Antologi Puisi Lingkungan Kalsel ini di Launching kan pada Peringatan Hari Bumi tanggal 22 April 2010.
Silahkan Download puisi-puisinya di :
http://www.scribd.com/doc/34372706/ebook-Antologi-Puisi-Lingkungan
atau langsung klik saja judul diatas (E-book untuk Buku Antologi PUISI LINGKUNGAN Penyair KALIMANTAN SELATAN) untuk men Download E-booknya.
Silahkan Download puisi-puisinya di :
http://www.scribd.com/doc/34372706/ebook-Antologi-Puisi-Lingkungan
atau langsung klik saja judul diatas (E-book untuk Buku Antologi PUISI LINGKUNGAN Penyair KALIMANTAN SELATAN) untuk men Download E-booknya.
Label:
Info Buku Sastra
Senin, 17 Mei 2010
Info : SEPUTAR Pembagian Buku Antologi Puisi Lingkungan Kalsel - KONSER KECEMASAN
KISI-KISI PERTANYAAN SEPUTAR DISTRIBUSI ANTOLOGI PUISI LINGKUNGAN KALSEL
Buku Antologi Puisi Lingkungan Sastrawan Kalsel cetakan 1, tidak diperjual belikan, tetapi dibagikan secara gratis kepada perpustakaan umum, sekolah-sekolah dan masyarakat umum.
1. Pada saat antologi puisi lingkungan kalsel diantar ke sekolah-sekolah dan perpustakaan umum, ada pertanyaan terlontar dari beberapa orang, mengenai bungkus antologi yang sangat sederhana, cuma dari kertas bekas atau kertas koran.
Jawab :
Bagi orang lingkungan, apabila ada barang yang masih bisa dimanfaatkan/ dipergunakan, kenapa tidak?.
Bungkus yang sangat sederhana, sebagai kritik sosial terhadap pandangan orang kebanyakan terhadap sesuatu, yaitu cuma memandang sesuatu dari luarnya saja, maka pesan yang hendak disampaikan dalam bungkus yang sangat sederhana : Jangan pandang luarnya, tapi isinyalah yang lebih penting.
2. Mengapa para penyair dan donator cuma dapat satu buku?
Jawab :
Di kalsel, memang jadi kebiasaan, kalau sebuah antologi dicetak, maka dibagi rata pada semua penyair, selanjutnya terserah penyair kemana membaginya. Pada kenyataannya, buku antologi itu cuma tersebar terbatas kepada kenalan para penyair saja, sangat minim terdapat di perpustakaan umum, bahkan tidak sama sekali terdapat diperpustakaasn sekolah-sekolah.
Melihat fenomena ini, bagaimana masyarakat umum, bisa tahu dan ikut menikmati karya-karya penyair kalsel, kalau buku itu hanya tersebar terbatas.
Maka sebagai arsip, diberikan untuk kalangan penyair masing-masing 1 buku antologi.
Kemuadian buku antologi yang lainya, didistribusikan untuk perpustakaan umum dan sekolah-sekolah, sementara para penyairnya tidak perlu repot mendistribusikannya.
3. Saat Anggota Art Partner mengantar buku Antologi ini kesalah satu sekolah, petugas perpustakaan/ guru yang menerima buku, berkata:"Kami minta buku-buku yang seperti ini-seperti ini....!
Adik-adik binaan Art Partner yang mengantar buku, cuma bisa diam saja (karena pengalaman debatnya yang masih minim)
Jawab :
Art Partner tak perlu menjawabnya, cukup jawaban dari salah satu Sastrawan Kalsel - Arsyad Indradi, yang juga pensiunan guru dan Pengawas Seni untuk Sekolah-sekolah, saat Art Partner mengantar buku kerumah beliau dan menceritakan hal ini. Kata beliau:
"Dasar Guru-guru tak bersyukur di beri buku untuk perpustakaan sekolah, apa dikiranya membuat buku itu mudah!, apa mencari dana untuk membuat buku itu mudah!, lihat saja dinas pendidikan mana bantuannya dalam pembuatan buku ini!, seharusnya para guru itu bersyukur sudah dikasih buku, karena sangat jarang ada pembagian buku gratis untuk perpustakaan-perpustakaan sekolah!
4. Saat Art Partner mengantar buku antologi ini kesalah satu sekolah yang kurang diunggulkan, astaga.... petugas perpustakaannya yang menerima buku, hampir dua jam bolak-balik memeriksa buku dan surat tanda terima buku. Seperti mencek kalau buku antologi ini ada provokasi Sara!
Jawab :
Art Partner, saat itu diam saja memperhatikan, padahal sudah gelisah, karena masih banyak lagi yang mesti perlu diantar, luar biasa sekolah ini, kalau tidak mau di beri buku antologi puisi - ya sudah tak usah diterima - sebab masih banyak sekolah lain yang memerlukannya, padahal sekolah lain yang unggulan saja tidak seribet ini, bahkan langsung kepala perpustakaannya atau bahkan langsung kepala sekolahnya yang menerima, antar - terima - isi tanda terima - selesai.
Label:
Info Kegiatan Sastra
Info : LAPORAN DANA & Pembagian Buku Antologi Puisi Lingkungan Kalsel - KONSER KECEMASAN
DAFTAR DONATOR
No. - TANGGAL - DONATOR - NOMINAL BANTUAN
1. - 23.12.08 - Bpk’ Dewa Pahuluan (Pimpinan MGR Bjb) - Rp.500.000,-
2. - 24.04.09 - Gubernur Kalsel (Periode 2005–2010) - Rp.1.000.000,-
3. - 24.04.09 - Wakil Gubernur Kalimantan Selatan (Periode 2005–2010) - Rp.500.000,-
4. - 02.06.09 - Walikota Banjarmasin (Periode 2005–2010) - Rp.750.000,-
5. - 08.06.09 - Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Selatan - Rp.100.000,-
6. - 11.06.09 - Walikota Banjarbaru (Periode 2005–2010) - Rp.750.000,-
7. - 23.06.09 - Dinas Pertambangan & Energi Kabupaten Banjar - Rp.100.000,-
8. - 23.06.09 - Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan - Rp.500.000,-
9. - 06.07.09 - Bpk’ Ir.H.Rahmat Thohir (Wakil Walikota Banjarbaru Periode 2000 – 2005) - Rp.250.000,-
10. - 02.12.09 - Bpk’ Ir.Noor Sjahdy (Purna tugas sebagai Kepala Dinas Pariwisata Banjarbaru) - Rp.500.000,-
11. - 27.03.10 - Fakultas Pertanian Universitas Achmad Yani Banjarmasin di Banjarbaru - Rp.100.000,-
12. - 31.03.10 - Universitas Achmad Yani Banjarmasin - Rp.100.000,-
Jumlah bantuan yang diterima hingga Maret 2010 = Rp. 5.150.000,-
Dari semua bantuan donator yang masuk, dianggarkan Rp.4.000.000,- untuk cetak
Sedang sisanya Rp.1.150.000,- untuk membantu biaya administrasi dan operasional proses pelaksanaan.
Biaya cetak & nominal bantuan
Bantuan :
- Penggalangan dana donator oleh Artpartner : Rp.4.000.000,-
- WALHI Kalsel : Rp.1.500.000,-
- KSI Bjm : Rp. 500.000,-
Total biaya cetak Rp.6.000.000,-
Cetak 500 eksemplar x Rp.12.000,- pereksemplar = Rp.6.000.000,-
Pembagian Buku
• Pak Micky Hidayat
- Pengiriman pertama = 50 eksemplar (untuk penyair, tamu, wartawan dll)
- Pengiriman kedua = 50 eksemplar (untuk penyair, tamu, wartawan dll)
• Walhi Kalsel
- Pengiriman kedua = 125 eksemplar (untuk panitia hari Bumi, dll)
• KSI
- Pengiriman kedua = 41 eksemplar
• Artpartner
- Pengiriman kedua = 234 eksemplar (untuk sebagian penyair, tamu, wartawan, sekolah-sekolah, perpustakaan dll)
Biaya yang dikeluarkan dalam proses pembuatan antologi Puisi Lingkungan Sastrawan Kalsel :
Artpartner : Pembuatan surat + proposal + laporan + akomodasi mengantar (surat dan buku antologi), dll = Rp.1.388.100,-
Pak Micky Hidayat : Pengumpulan Naskah, Editor, Konfirmasi dgn penyair, mengantar antologi = Rp.300.000,-
Total Pengeluaran = Rp.1.688.100,-
Anggaran yang dialokasikan untuk proses pembuatan antologi Puisi Lingkungan Sastrawan Kalsel, dari donator : Rp. Rp.1.150.000,-
Jadi : Rp.1.688.100 - Rp.1.150.000 = Rp.538.100,-
Kekurangan dana dalam proses pembuatan antologi Puisi Lingkungan Sastrawan Kalsel sebesar Rp.538.100,- diambil dari kas Artpartner dan bantuan dari donator yang tidak mau disebutkan namanya.
Label:
Info Kegiatan Sastra
Jumat, 23 April 2010
Info : ANTOLOGI PUISI LINGKUNGAN KALSEL – Daftar Penyair dan Judul Puisi
Sajak-sajak Pedulian Lingkungan Hidup Penyair Kalimantan Selatan
KONSER KECEMASAN
Daftar Penyair dan Judul Puisi
01. A.Rahman Al Hakim (ARAska)
- Musim Alam Terzholim Tangisan Waktu
- Prasasti Kehancuran Alam
- Tubuh Alam Tercabik
02. Abdurrahman El Husaini
- Negeri Asap dan Kini Aku adalah Lelakimu
- Menunggu Hujan Tumpah dalam Puisiku
03. Adjim Arijadi
- Kayu-kayuku Hutan-hutanku
- Arus Barito
- Balada Arutmin di Yaumil Akhir
04. Ahmad fitriadi F
- Lelaki
05. Ajamuddin Tifani
- Requiem Meratus
- Madah Meratus
- Nyanyian Hutan
06. Ali Syamsudin Arsi
- Sebamban – Batulicin
- Di Mata Kita Ada Asap
- Dendam Hutan
- Sebab Aku Bukan Orang Bukit
07. Andi Jamaluddin AR. AK
- Bagaimana Aku Bisa Membaca
08. Antung Kusairi
- Kenapa Banjir Melanda
09. Aria Patrajaya
- Hutan Kemarau.
10. Arsyad Indradi
- Etam Sayang Gunung
- Dundang Duka Seribu Burung
- Tafakur Memandang Waduk Riam Kanan.
11. Bakhtiar Sanderta
- Meratus, Warisan yang Tersisa
- Mantera Terakhir
12. Burhanuddin Soebely
- Konser Kecemasan
- Megatruh.
13. Dwi Putri Ananda
- Bumi Menggerutu.
14. D. Zauhidhie
- Hutan
- Orang Gunung
15. East Star from Asia
- Sajak Orang Pedalaman
16. Eddy Wahyuddin SP
- Diorama Bukit Malaris
.
17. Eko Suryadi WS
- Meratus Berduka
- Pesta Sebuah Jalan Bebas Waktu Sepanjang 46 Kilometer
- Dendam Sungai
- Stasiun Waktu Kilometer Lima puluh lima
18. Eza Thabry Husano
- Turai Hunjuran Meratus
- Siklus
- Meratus Rumah Kita
19. Fitryani
- Sajak di Atas Rakit
20. H. Muhammad
- Sebatung Menangis
21. Hajriansyah
- Gunung-gunung Pergi Jauh
- Pekerjaan Memindah Gunung
22. Hamami Adaby
- Bumi Semakin Panas
- Aku Menulis
23. Hardiansyah Asmail
- Malam Malaris
- Meratus Berduka
- Ritus Meratus
- Cerita dari Hulu Sungai
24. Harie Insani Putra
- Kemusnahan Peradaban Bukit
25. Hijaz Yamani
- Dalam Pesawat
- Riwayat 1
26. Ibramsyah Amandit
- Jembatan Asap
- Meratus Bertutur
27. Imraatul Zannah
- Perawanku Telah Pergi
- Oh, Pedih Nian ...
28. Isuur Loeweng S
- Ke mana Harus Kami Tanam
- Ibu, Sebenarnya Hutan Ini Milik Siapa?
29. Jamal T. Suryanata
- Surat dari Kota
- Menangisi Airmatamu
30. Lisa Yuliani
- Meratus
31. Maman S. Tawie
- Di Lembah Meratus
- Dari Balunan ke Lembah Mantar
32. Micky Hidayat
- Hutan di Mataku
- Reportase dari Kaki Pegunungan Meratus
- Kalimantan Selatan 2030 Kemudian
33. M. Nahdiansyah Abdi
- Tinggal Bersama Maniak
- Tongkang Emas Hitam
34. M. Rifani Djamhari
- Jurnal Kecil tentang Perjalanan di Hutan Meratus
35. M.S. Sailillah
- Hutan Surgawi yang Luka
- Wajah Telanjang
36. M. Syarkawi Mar’ie
- Hutan
37. Mudjahidin S
- Hanya Cermin
38. Muhammad Radi
- Sajak tentang Sungai
39. Nailiya Nikmah
- Pada Sebuah Forum
- Rindu Peri
40. Noor Aini Cahya Khairani
- Vignet Kalimantan
- Sektor di Luar Statistik
41. Rahmatiah
- Air mata yang Hilang
- Pagi yang Menangis.
42. Rahmiyati
- Apa yang Masih Tersisa dari Rindu yang Lelah?
- Kepada Hijau yang Menangis
43. Roeck Syamsuri Saberi
- Nyanyian Hutan Larangan
- Raja gundul
44. Roestam Effendi Karel
- Siapakah Lagi yang Peduli
45. Sahdi Anak Amid
- Hutan Bertutur
46. Sainul Hermawan
- Saat Hujan Bertemu Pasang
- Rumahku Rawaku
47. Sandi Firly
- Sajak Sebatang Pohon Karet
- Yang Bertahan dan Melawan
48. Shah Kalana Al-Haji
- Risau Rimba Sunyi
49. Syafiqotul Macmudah
- Nyanyian Bisu sang Bumi
- Sebungkus Cerita untuk Bumiku dan Bumimu
50. S. Surya
- Sajak Burung-burung Negeriku
52. Taufiq Ht
- Selepas dari Hutan
52. Yuniar M. Ary
- Balada Banjarbaru
- Mega Putih
- Waduk Riam Kanan
53. Y.S. Agus Suseno
- Suara Tanah Air dan Udara
- Kuala
- Air Mata Rimba
KONSER KECEMASAN
Daftar Penyair dan Judul Puisi
01. A.Rahman Al Hakim (ARAska)
- Musim Alam Terzholim Tangisan Waktu
- Prasasti Kehancuran Alam
- Tubuh Alam Tercabik
02. Abdurrahman El Husaini
- Negeri Asap dan Kini Aku adalah Lelakimu
- Menunggu Hujan Tumpah dalam Puisiku
03. Adjim Arijadi
- Kayu-kayuku Hutan-hutanku
- Arus Barito
- Balada Arutmin di Yaumil Akhir
04. Ahmad fitriadi F
- Lelaki
05. Ajamuddin Tifani
- Requiem Meratus
- Madah Meratus
- Nyanyian Hutan
06. Ali Syamsudin Arsi
- Sebamban – Batulicin
- Di Mata Kita Ada Asap
- Dendam Hutan
- Sebab Aku Bukan Orang Bukit
07. Andi Jamaluddin AR. AK
- Bagaimana Aku Bisa Membaca
08. Antung Kusairi
- Kenapa Banjir Melanda
09. Aria Patrajaya
- Hutan Kemarau.
10. Arsyad Indradi
- Etam Sayang Gunung
- Dundang Duka Seribu Burung
- Tafakur Memandang Waduk Riam Kanan.
11. Bakhtiar Sanderta
- Meratus, Warisan yang Tersisa
- Mantera Terakhir
12. Burhanuddin Soebely
- Konser Kecemasan
- Megatruh.
13. Dwi Putri Ananda
- Bumi Menggerutu.
14. D. Zauhidhie
- Hutan
- Orang Gunung
15. East Star from Asia
- Sajak Orang Pedalaman
16. Eddy Wahyuddin SP
- Diorama Bukit Malaris
.
17. Eko Suryadi WS
- Meratus Berduka
- Pesta Sebuah Jalan Bebas Waktu Sepanjang 46 Kilometer
- Dendam Sungai
- Stasiun Waktu Kilometer Lima puluh lima
18. Eza Thabry Husano
- Turai Hunjuran Meratus
- Siklus
- Meratus Rumah Kita
19. Fitryani
- Sajak di Atas Rakit
20. H. Muhammad
- Sebatung Menangis
21. Hajriansyah
- Gunung-gunung Pergi Jauh
- Pekerjaan Memindah Gunung
22. Hamami Adaby
- Bumi Semakin Panas
- Aku Menulis
23. Hardiansyah Asmail
- Malam Malaris
- Meratus Berduka
- Ritus Meratus
- Cerita dari Hulu Sungai
24. Harie Insani Putra
- Kemusnahan Peradaban Bukit
25. Hijaz Yamani
- Dalam Pesawat
- Riwayat 1
26. Ibramsyah Amandit
- Jembatan Asap
- Meratus Bertutur
27. Imraatul Zannah
- Perawanku Telah Pergi
- Oh, Pedih Nian ...
28. Isuur Loeweng S
- Ke mana Harus Kami Tanam
- Ibu, Sebenarnya Hutan Ini Milik Siapa?
29. Jamal T. Suryanata
- Surat dari Kota
- Menangisi Airmatamu
30. Lisa Yuliani
- Meratus
31. Maman S. Tawie
- Di Lembah Meratus
- Dari Balunan ke Lembah Mantar
32. Micky Hidayat
- Hutan di Mataku
- Reportase dari Kaki Pegunungan Meratus
- Kalimantan Selatan 2030 Kemudian
33. M. Nahdiansyah Abdi
- Tinggal Bersama Maniak
- Tongkang Emas Hitam
34. M. Rifani Djamhari
- Jurnal Kecil tentang Perjalanan di Hutan Meratus
35. M.S. Sailillah
- Hutan Surgawi yang Luka
- Wajah Telanjang
36. M. Syarkawi Mar’ie
- Hutan
37. Mudjahidin S
- Hanya Cermin
38. Muhammad Radi
- Sajak tentang Sungai
39. Nailiya Nikmah
- Pada Sebuah Forum
- Rindu Peri
40. Noor Aini Cahya Khairani
- Vignet Kalimantan
- Sektor di Luar Statistik
41. Rahmatiah
- Air mata yang Hilang
- Pagi yang Menangis.
42. Rahmiyati
- Apa yang Masih Tersisa dari Rindu yang Lelah?
- Kepada Hijau yang Menangis
43. Roeck Syamsuri Saberi
- Nyanyian Hutan Larangan
- Raja gundul
44. Roestam Effendi Karel
- Siapakah Lagi yang Peduli
45. Sahdi Anak Amid
- Hutan Bertutur
46. Sainul Hermawan
- Saat Hujan Bertemu Pasang
- Rumahku Rawaku
47. Sandi Firly
- Sajak Sebatang Pohon Karet
- Yang Bertahan dan Melawan
48. Shah Kalana Al-Haji
- Risau Rimba Sunyi
49. Syafiqotul Macmudah
- Nyanyian Bisu sang Bumi
- Sebungkus Cerita untuk Bumiku dan Bumimu
50. S. Surya
- Sajak Burung-burung Negeriku
52. Taufiq Ht
- Selepas dari Hutan
52. Yuniar M. Ary
- Balada Banjarbaru
- Mega Putih
- Waduk Riam Kanan
53. Y.S. Agus Suseno
- Suara Tanah Air dan Udara
- Kuala
- Air Mata Rimba
Info : ANTOLOGI PUISI LINGKUNGAN KALSEL – Latar Belakang
Kepedulian Sastrawan/i Kalimantan Selatan Terhadap Lingkungan
Ketika SASTRA Berbicara Tentang BINATANG HUTAN SUNGAI & LAUTAN
Lalu PERKEBUNAN PERTANIAN PETERNAKAN & PERIKANAN
A. Latar Belakang
Permasalahan lingkungan adalah persoalan semua orang sehingga beragam aksi dilakukan sebagai tanda kepedulian. Baik itu oleh individu pribadi maupun secara kelompok (organisasi). Salah satu media aksi kepedulian adalah melalui sastra dalam hal ini adalah puisi atau sajak. Sifat puisi yang universal, tidak pernah terlindas oleh waktu, masa lalu ataupun masa yang akan datang, dan bisa diterima oleh berbagai ragam pihak (golongan). Namun sangat disayangkan puisi-puisi tentang kepedulian lingkungan itu tercerai berai dalam berbagai macam media cetak, atau tercampur aduk dalam suatu buku atau antologi puisi yang tidak fokos pada satu permasalahan. Alangkah bagusnya apabila keduanya menjadi satu dalam suatu wadah. Untuk itulah perlunya mengumpulkan puisi-puisi tentang lingkungan, kemudian membukukannya, yang semuanya tidak bisa terlaksana tanpa dukungan semua pihak baik itu pemerintah, swasta maupun masyarakat. Suara-suara itu akan menjadi abadi bahkan bisa menjadi bahan pengajaran sastra ataupun koleksi pada sekolah-sekolah tingkat paling dasar sekalipun, yang secara tidak langsung akan mengajarkan kepedulian lingkungan pada diri generasi muda yang masih hijau tersebut.
B. Tujuan
1. Mengumpulkan satu antologi puisi (sajak) lingkungan sastrawan/i kalsel
2. Tanda kepedulian sastrawan/i kalsel terhadap lingkungan
3. Bahan pengajaran sastra bagi pelajar, mahasiswa, dan umum
4. Menumbuhkan kepedulian pelajar pada permasalahan lingkungan
5. Menumbuhkan minat pelajar dalam masalah sastra
C. Hasil dari pembuatan antologi lingkungan
1. Akan dibagikan kepada sastrawan/i yang puisi(sajak)nya termuat dalam antologi ini.
2. Akan dibagikan kepada donator/ sponsor yang membiayai/ memberikan bantuan.
3. Akan dibagikan untuk perpustakaan atau sekolah
Judul Antologi Puisi Lingkungan
KONSER KECEMASAN
Jumlah Penyair Dalam Antologi Puisi Lingkungan 53 penyair dengan 98 judul puisi
Ketika SASTRA Berbicara Tentang BINATANG HUTAN SUNGAI & LAUTAN
Lalu PERKEBUNAN PERTANIAN PETERNAKAN & PERIKANAN
A. Latar Belakang
Permasalahan lingkungan adalah persoalan semua orang sehingga beragam aksi dilakukan sebagai tanda kepedulian. Baik itu oleh individu pribadi maupun secara kelompok (organisasi). Salah satu media aksi kepedulian adalah melalui sastra dalam hal ini adalah puisi atau sajak. Sifat puisi yang universal, tidak pernah terlindas oleh waktu, masa lalu ataupun masa yang akan datang, dan bisa diterima oleh berbagai ragam pihak (golongan). Namun sangat disayangkan puisi-puisi tentang kepedulian lingkungan itu tercerai berai dalam berbagai macam media cetak, atau tercampur aduk dalam suatu buku atau antologi puisi yang tidak fokos pada satu permasalahan. Alangkah bagusnya apabila keduanya menjadi satu dalam suatu wadah. Untuk itulah perlunya mengumpulkan puisi-puisi tentang lingkungan, kemudian membukukannya, yang semuanya tidak bisa terlaksana tanpa dukungan semua pihak baik itu pemerintah, swasta maupun masyarakat. Suara-suara itu akan menjadi abadi bahkan bisa menjadi bahan pengajaran sastra ataupun koleksi pada sekolah-sekolah tingkat paling dasar sekalipun, yang secara tidak langsung akan mengajarkan kepedulian lingkungan pada diri generasi muda yang masih hijau tersebut.
B. Tujuan
1. Mengumpulkan satu antologi puisi (sajak) lingkungan sastrawan/i kalsel
2. Tanda kepedulian sastrawan/i kalsel terhadap lingkungan
3. Bahan pengajaran sastra bagi pelajar, mahasiswa, dan umum
4. Menumbuhkan kepedulian pelajar pada permasalahan lingkungan
5. Menumbuhkan minat pelajar dalam masalah sastra
C. Hasil dari pembuatan antologi lingkungan
1. Akan dibagikan kepada sastrawan/i yang puisi(sajak)nya termuat dalam antologi ini.
2. Akan dibagikan kepada donator/ sponsor yang membiayai/ memberikan bantuan.
3. Akan dibagikan untuk perpustakaan atau sekolah
Judul Antologi Puisi Lingkungan
KONSER KECEMASAN
Jumlah Penyair Dalam Antologi Puisi Lingkungan 53 penyair dengan 98 judul puisi
Label:
Info Buku Sastra
Info : Acara Peringatan Hari Bumi, 22 April 2010 – Jadwal Acara Sore dan Malam
Panitia Bersama : WALHI Kalsel, Dema Unlam, Mapala-mapala Unlam, Kompas Borneo, KeloS SeBSoS, Art Partner.
Parade Seni, pukul 15.00 – 18.00 wita, di Depan Dema Unlam. Hujan turun dengan deras, sehingga acara di tunda hingga malam.
Parade Seni dan Launching Buku Antologi Puisi Lingkungan , pukul 20.00 – 22.00 wita, di Depan Dema Unlam Bjm.
Undangan yang hadir :
Semua Tokoh dan Pejabat telah di undang untuk hadir dalam acara Launching.
Paginya Protokol Gubernur menelpon, menanyakan mengenai acara untuk Launching Antologi Puisi lingkungan.
Tapi pada malam acaranya, tak tampak batang hidung Gubernur Kalsel, Wakil Gubernur Kalimantan Selatan (sebagai Ketua Umum Dewan Kesenian Prov.Kalsel), Walikota Banjarmasin, ataupun pejabat dan instansi terkait, entah dari Dinas Kehutanan Prov.Kalsel, Dinas Pertambangan & Energi, Badan Lingkungan Hidup Daerah Prov.Kalsel, Badan Lingkungan Hidup Daerah Prov.Kalsel, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Prov.Kalsel, Balai Bahasa Banjarmasin, Ketua Harian Dewan Kesenian Provinsi Kalsel. Serta Anggota-anggota Dewan yang terhormat di kursi empuk di Gedung Rakyat ( Komisi yang menangani masalah Pertambangan, lingkungan, pendidikan dan seni budaya)
Hal ini malah semakin memperkuat istilah yang sering dikatakan para sastrawan, bila berbicara mengenai pejabat dan orang-orang pemerintahan.
“MEREKA ITU ALERGI DENGAN ACARA YANG DIHADIRI PARA SASTRAWAN”
Andai daerah ini mempunyai, pejabatnya yang mencintai Sastra, tentu para sastrawan akan sujud syukur.
Seperti Walikota Tanjung Pinang, Dra.Hj.Suryati A.Manan
Undangan yang datang ;
Dari para sastrawan : Adjim Ariadi & istri (Bjm), Micky Hidayat (Bjm), Agus Suseno (Bjm), A.Rahman Al Hakim (Bjm), Hajriansyah (Ketua KSI Bjm), Sainul Hermawan Dosen-Kritikus Sastra Bjm), Arsyad Indradi (Bjb), Ali Syamsudin Arsi (Bjb), Burhanuddin Soebaly (Kandangan), Eko Suryadi WS (Kotabaru).
Beberapa penyair muda banjarmasin,
Juga hadir Sastrawan Jakarta - Tariganu dan pelukis senior Kalsel – Nanang M.Yus dan Aswin Nor.
Tidak ketinggalan kurang lebih sekitar 70 orang dari Aktivis Walhi, LSM-LSM lingkungan, Bem Unlam, Mapala-mapala Unlam, Kelompok-kelompok Teater Mahasiswa/i, Anggota KSI Bjm, anggota Artpartner, dan anggota KeloS SeBSoS.
Karena jumlah buku antologi puisi lingkungan yang diterima pada sorenya cuma 30 eksemplar, maka pembagian buku lebih diutamakan lebih dulu kepada para tokoh yang datang.
30 eksemplar antologi puisi lingkungan yang diterima ini dikirim melalui pesawat, sedang sisanya 470 eksemplar, masih berada dilautan, dikirimkan melalui kapal laut.
Semua yang hadir malam ini yang tidak kebagian buku antologi puisi lingkungan, serta para wartawan/i yang memberitakan rangkaian launching ini, juga akan mendapat buku antologi puisi lingkungan, setelah pengiriman lewat laut datang.
Undangan yang hadir
Parade Seni & Pembacaan Puisi dari para tokoh Sastrawan
Parade Seni, pukul 15.00 – 18.00 wita, di Depan Dema Unlam. Hujan turun dengan deras, sehingga acara di tunda hingga malam.
Parade Seni dan Launching Buku Antologi Puisi Lingkungan , pukul 20.00 – 22.00 wita, di Depan Dema Unlam Bjm.
Undangan yang hadir :
Semua Tokoh dan Pejabat telah di undang untuk hadir dalam acara Launching.
Paginya Protokol Gubernur menelpon, menanyakan mengenai acara untuk Launching Antologi Puisi lingkungan.
Tapi pada malam acaranya, tak tampak batang hidung Gubernur Kalsel, Wakil Gubernur Kalimantan Selatan (sebagai Ketua Umum Dewan Kesenian Prov.Kalsel), Walikota Banjarmasin, ataupun pejabat dan instansi terkait, entah dari Dinas Kehutanan Prov.Kalsel, Dinas Pertambangan & Energi, Badan Lingkungan Hidup Daerah Prov.Kalsel, Badan Lingkungan Hidup Daerah Prov.Kalsel, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Prov.Kalsel, Balai Bahasa Banjarmasin, Ketua Harian Dewan Kesenian Provinsi Kalsel. Serta Anggota-anggota Dewan yang terhormat di kursi empuk di Gedung Rakyat ( Komisi yang menangani masalah Pertambangan, lingkungan, pendidikan dan seni budaya)
Hal ini malah semakin memperkuat istilah yang sering dikatakan para sastrawan, bila berbicara mengenai pejabat dan orang-orang pemerintahan.
“MEREKA ITU ALERGI DENGAN ACARA YANG DIHADIRI PARA SASTRAWAN”
Andai daerah ini mempunyai, pejabatnya yang mencintai Sastra, tentu para sastrawan akan sujud syukur.
Seperti Walikota Tanjung Pinang, Dra.Hj.Suryati A.Manan
Undangan yang datang ;
Dari para sastrawan : Adjim Ariadi & istri (Bjm), Micky Hidayat (Bjm), Agus Suseno (Bjm), A.Rahman Al Hakim (Bjm), Hajriansyah (Ketua KSI Bjm), Sainul Hermawan Dosen-Kritikus Sastra Bjm), Arsyad Indradi (Bjb), Ali Syamsudin Arsi (Bjb), Burhanuddin Soebaly (Kandangan), Eko Suryadi WS (Kotabaru).
Beberapa penyair muda banjarmasin,
Juga hadir Sastrawan Jakarta - Tariganu dan pelukis senior Kalsel – Nanang M.Yus dan Aswin Nor.
Tidak ketinggalan kurang lebih sekitar 70 orang dari Aktivis Walhi, LSM-LSM lingkungan, Bem Unlam, Mapala-mapala Unlam, Kelompok-kelompok Teater Mahasiswa/i, Anggota KSI Bjm, anggota Artpartner, dan anggota KeloS SeBSoS.
Karena jumlah buku antologi puisi lingkungan yang diterima pada sorenya cuma 30 eksemplar, maka pembagian buku lebih diutamakan lebih dulu kepada para tokoh yang datang.
30 eksemplar antologi puisi lingkungan yang diterima ini dikirim melalui pesawat, sedang sisanya 470 eksemplar, masih berada dilautan, dikirimkan melalui kapal laut.
Semua yang hadir malam ini yang tidak kebagian buku antologi puisi lingkungan, serta para wartawan/i yang memberitakan rangkaian launching ini, juga akan mendapat buku antologi puisi lingkungan, setelah pengiriman lewat laut datang.
Undangan yang hadir
Parade Seni & Pembacaan Puisi dari para tokoh Sastrawan
Label:
Info Kegiatan Sastra
Info : Acara Peringatan Hari Bumi, 22 April 2010 – Jadwal Acara Pagi
Info : Acara Peringatan Hari Bumi, 22 April 2010 – Jadwal Acara Pagi
Panitia Bersama : WALHI Kalsel, Dema Unlam, Mapala-mapala Unlam, Kompas Borneo, KeloS SeBSoS, Art Partner.
Karnaval Lingkungan, pukul 09.00 – 13.00 wita, di Ikuti oleh Pelajar Mahasiswa, LSM dan Seniman
Rute Perjalanan : Star dari depan Unlam, terus ke Gubernuran Kalsel, DPRD Prov.Kalsel, Bundaran Depan Kantor Pos Besar.
Aksi dibundaran
Aksi Depan Gedung DPRD Prov.Kalsel
Aksi Depan Gedung DPRD Prov.Kalsel – Baca Puisi Lingkungan
Panitia Bersama : WALHI Kalsel, Dema Unlam, Mapala-mapala Unlam, Kompas Borneo, KeloS SeBSoS, Art Partner.
Karnaval Lingkungan, pukul 09.00 – 13.00 wita, di Ikuti oleh Pelajar Mahasiswa, LSM dan Seniman
Rute Perjalanan : Star dari depan Unlam, terus ke Gubernuran Kalsel, DPRD Prov.Kalsel, Bundaran Depan Kantor Pos Besar.
Aksi dibundaran
Aksi Depan Gedung DPRD Prov.Kalsel
Aksi Depan Gedung DPRD Prov.Kalsel – Baca Puisi Lingkungan
Label:
Info Kegiatan Sastra
Info : Acara Peringatan Hari Bumi, 22 April 2010 - Pertemuan Pembahasan Acara
Panitia Bersama : WALHI Kalsel, Dema Unlam, Mapala-mapala Unlam, Kompas Borneo, KeloS SeBSoS, Art Partner.
Pertemuan 1 Pembahasan Acara , di Ruangan Kompas Borneo :
Pertemuan 2 Pembahasan Acara , di Ruangan Dema Unlam, tgl 20 April 2010, malam Rabu :
Pertemuan 1 Pembahasan Acara , di Ruangan Kompas Borneo :
Pertemuan 2 Pembahasan Acara , di Ruangan Dema Unlam, tgl 20 April 2010, malam Rabu :
Label:
Info Kegiatan Sastra
Selasa, 13 April 2010
HAK INTELEKTUAL DALAM SUATU KARYA, bagian 2
Bercermin dari suatu pengalaman yang terjadi di daerah Kalsel.
Seorang tokoh penyair Kalsel mengumpulkan karya penyair Kalsel lainnya dalam suatu antologi puisi, apa yang dilakukan beliau dalam proses pengumpulan tersebut; Tentu saja beliau menjelaskan tujuan dari pengumpulan puisi tersebut kepada penyair yang diminta untuk menyumbangkan puisinya. Menjelaskan bahwa antologi puisi ini bukan untuk tujuan komersil, tapi untuk kegiatan sosial, dan buku antologi tersebut akan dibagikan untuk sekolah dan perpustakaan-perpustakaan, demi untuk menggairahkan generasi muda terhadap puisi. Dan hal yang paling utama beliau jelaskan bahwa penyair yang puisinya dimuat dalam buku tersebut juga mendapatkan hak dari bukunya, yaitu buku antologi puisi ini bila sudah dicetak juga akan diberikan/ dikirimkan kepada penyair tersebut sebagai arsip pribadi.
Dalam proses penggalangan dana untuk biaya cetak, sudah tentu dari siapa-siapa saja donator yang membantu akan diberikan laporannya kepada penyair yang puisinya dimuat dalam buku, beserta rincian dananya.
Pada saat proses akan naik cetak, sekali lagi beliau menghubungi para penyair yang puisinya telah terkumpul, dan beliau kembali menjelaskan aturan yang diberlakukan, kemudian kembali menanyakan apakah penyair tersebut bersedia (ini beliau lalukan melalui sms maupun telepon langsung kepada lebih dari 50 penyair, bukan cuma melalui surat menyurat, serta ini semua dilakukan ditengah kesibukan beliau yang padat). Hingga akhirnya ada beberapa penyair yang tidak bisa dihubungi, maka beliau terpaksa membatalkan puisi dari penyair itu untuk dimasukkan dalam buku antologi. Ini semua dilakukan untuk menjaga adanya hal-hal yang tidak diinginkan suatu saat nanti bila terjadi komplain dan sebagai penghormatan terhadap hak intelektual suatu karya.
Inilah suatu kepribadian dan sikap yang pantas diteladani dalam menghormati hak orang lain, terutama sesame penyair/ sastrawan.
Aturan yang jelas, dan administrasi yang jelas wajib diberikan/ dijelaskan jauh-jauh hari sebelum proses itu terjadi, agar semuanya menjadi terang benderang, bukan pada saat semuanya telah terjadi.
Semua proses yang menyulitkan ini dilakukan karena sudah sering terjadi didaerah Kalsel, seseorang yang mengumpulakan suatu puisi untuk dimuat dalam antologi, tapi tidak meminta ijin dari yang punya puisi, atau meminta ijin juga tapi tidak memberikan aturan yang jelas, misalnya; mengatakan bahwa tujuannya adalah sosial, namun pada kenyataannya puisi tersebut malah diperjualkan ditempat umum, dan lebih parah lagi sang penyair yang mempunyai puisi dalam buku tersebut tidak mendapatkan hak arsip pribadi dari buku tersebut.
Dalam sekala lebih luas (Nasional), seorang temanku bercerita, ia melihat pengumuman pada suatu milis, bahwa telah dicetak suatu antologi puisi dengan daftar penyairnya. Kawanku tadi menghubungi salah satu penyair nasional dari Bali tersebut (yang dikenalnya) yang puisinya ada di dalam antologi itu, untuk mengucapkan “selamat” (melalui sms). Tapi apa balasan sms/ jawaban dari sang penyair: “aku tidak tahu akan hal itu dan tidak pernah dikonfirmasi, dimana kamu melihat pengumumannya”.
Ini adalah hak cipta intelektual yang telah dilanggar, semulia apapun tujuannya.
Maka aturan yang jelas dan admin yang jelas adalah hal yang wajib.
HAK INTELEKTUAL DALAM SUATU KARYA, bagian 1
Beberapa waktu yang lalu, aku ada kontak komunikasi melalui media internet, dengan beberapa orang yang membentuk suatu kelompok yang membuat suatu program buku-buku solidaritas kemanusiaan/ sosial lintas negara, buku-buku itu dijual lalu keuntungannya digunakan untuk membantu kemanusiaan. Suatu tujuan yang mulia, tentu saja aku mendukung hal ini, dan siap bekerja sama. Tetapi, untuk kelanjutan yang lebih baik, aku mendiskusikan dengan beberapa kawan penyair tentang hal ini, melihat dan meninjau dari beberapa pengalaman yang terjadi, ketika suatu karya dieksploitasi walau dengan tujuan kemanusiaan oleh suatu kelompok ataupun individu, apakah hak dari penulis/ penyair itu dipedulikan. Maka untuk lebih jelas tentang hak tersebut, kembali kutanyakan pada mereka yang membuat buku-buku kemanusiaan tersebut tentang hak intelektual dari penulis/ penyair yang karya mereka ada dalam buku tersebut, paling tidak hak mereka dihormati dengan mengirimkan buku tersebut kepada penulis/ penyair yang karya mereka ada dalam buku tersebut, sebagai arsip pribadi, dan mereka tidak menjawab, hingga sekarang.
Melihat kenyataan ini, seorang rekan penyair berkomentar; “Seniman dan karya mereka memang selalu menjadi objek eksploitasi dan diperkosa hak intelektual mereka, walau dengan alasan kemanusiaan, penyair memang berjiwa sosial, mereka rela menyumbangkan karya mereka tetapi janganlah hak mereka juga disosialkan.”
Suatu kesimpulan yang didapat; Tidak adanya aturan yang jelas terhadap hak intelektual suatu karya, bagi penulis/ penyair yang ada dalam program tersebut.
Seorang tokoh penyair Kalsel mengumpulkan karya penyair Kalsel lainnya dalam suatu antologi puisi, apa yang dilakukan beliau dalam proses pengumpulan tersebut; Tentu saja beliau menjelaskan tujuan dari pengumpulan puisi tersebut kepada penyair yang diminta untuk menyumbangkan puisinya. Menjelaskan bahwa antologi puisi ini bukan untuk tujuan komersil, tapi untuk kegiatan sosial, dan buku antologi tersebut akan dibagikan untuk sekolah dan perpustakaan-perpustakaan, demi untuk menggairahkan generasi muda terhadap puisi. Dan hal yang paling utama beliau jelaskan bahwa penyair yang puisinya dimuat dalam buku tersebut juga mendapatkan hak dari bukunya, yaitu buku antologi puisi ini bila sudah dicetak juga akan diberikan/ dikirimkan kepada penyair tersebut sebagai arsip pribadi.
Dalam proses penggalangan dana untuk biaya cetak, sudah tentu dari siapa-siapa saja donator yang membantu akan diberikan laporannya kepada penyair yang puisinya dimuat dalam buku, beserta rincian dananya.
Pada saat proses akan naik cetak, sekali lagi beliau menghubungi para penyair yang puisinya telah terkumpul, dan beliau kembali menjelaskan aturan yang diberlakukan, kemudian kembali menanyakan apakah penyair tersebut bersedia (ini beliau lalukan melalui sms maupun telepon langsung kepada lebih dari 50 penyair, bukan cuma melalui surat menyurat, serta ini semua dilakukan ditengah kesibukan beliau yang padat). Hingga akhirnya ada beberapa penyair yang tidak bisa dihubungi, maka beliau terpaksa membatalkan puisi dari penyair itu untuk dimasukkan dalam buku antologi. Ini semua dilakukan untuk menjaga adanya hal-hal yang tidak diinginkan suatu saat nanti bila terjadi komplain dan sebagai penghormatan terhadap hak intelektual suatu karya.
Inilah suatu kepribadian dan sikap yang pantas diteladani dalam menghormati hak orang lain, terutama sesame penyair/ sastrawan.
Aturan yang jelas, dan administrasi yang jelas wajib diberikan/ dijelaskan jauh-jauh hari sebelum proses itu terjadi, agar semuanya menjadi terang benderang, bukan pada saat semuanya telah terjadi.
Semua proses yang menyulitkan ini dilakukan karena sudah sering terjadi didaerah Kalsel, seseorang yang mengumpulakan suatu puisi untuk dimuat dalam antologi, tapi tidak meminta ijin dari yang punya puisi, atau meminta ijin juga tapi tidak memberikan aturan yang jelas, misalnya; mengatakan bahwa tujuannya adalah sosial, namun pada kenyataannya puisi tersebut malah diperjualkan ditempat umum, dan lebih parah lagi sang penyair yang mempunyai puisi dalam buku tersebut tidak mendapatkan hak arsip pribadi dari buku tersebut.
Dalam sekala lebih luas (Nasional), seorang temanku bercerita, ia melihat pengumuman pada suatu milis, bahwa telah dicetak suatu antologi puisi dengan daftar penyairnya. Kawanku tadi menghubungi salah satu penyair nasional dari Bali tersebut (yang dikenalnya) yang puisinya ada di dalam antologi itu, untuk mengucapkan “selamat” (melalui sms). Tapi apa balasan sms/ jawaban dari sang penyair: “aku tidak tahu akan hal itu dan tidak pernah dikonfirmasi, dimana kamu melihat pengumumannya”.
Ini adalah hak cipta intelektual yang telah dilanggar, semulia apapun tujuannya.
Maka aturan yang jelas dan admin yang jelas adalah hal yang wajib.
HAK INTELEKTUAL DALAM SUATU KARYA, bagian 1
Beberapa waktu yang lalu, aku ada kontak komunikasi melalui media internet, dengan beberapa orang yang membentuk suatu kelompok yang membuat suatu program buku-buku solidaritas kemanusiaan/ sosial lintas negara, buku-buku itu dijual lalu keuntungannya digunakan untuk membantu kemanusiaan. Suatu tujuan yang mulia, tentu saja aku mendukung hal ini, dan siap bekerja sama. Tetapi, untuk kelanjutan yang lebih baik, aku mendiskusikan dengan beberapa kawan penyair tentang hal ini, melihat dan meninjau dari beberapa pengalaman yang terjadi, ketika suatu karya dieksploitasi walau dengan tujuan kemanusiaan oleh suatu kelompok ataupun individu, apakah hak dari penulis/ penyair itu dipedulikan. Maka untuk lebih jelas tentang hak tersebut, kembali kutanyakan pada mereka yang membuat buku-buku kemanusiaan tersebut tentang hak intelektual dari penulis/ penyair yang karya mereka ada dalam buku tersebut, paling tidak hak mereka dihormati dengan mengirimkan buku tersebut kepada penulis/ penyair yang karya mereka ada dalam buku tersebut, sebagai arsip pribadi, dan mereka tidak menjawab, hingga sekarang.
Melihat kenyataan ini, seorang rekan penyair berkomentar; “Seniman dan karya mereka memang selalu menjadi objek eksploitasi dan diperkosa hak intelektual mereka, walau dengan alasan kemanusiaan, penyair memang berjiwa sosial, mereka rela menyumbangkan karya mereka tetapi janganlah hak mereka juga disosialkan.”
Suatu kesimpulan yang didapat; Tidak adanya aturan yang jelas terhadap hak intelektual suatu karya, bagi penulis/ penyair yang ada dalam program tersebut.
Minggu, 11 April 2010
TERBENTUKNYA KeloS SeBSoS
KOMUNITAS APRESIASI STUDI SENI BUDAYA SOSIAL & SASTRA
Cooperation Line of Art Partner
(KASSBSS – CloAP)http://www.blogger.com/img/blank.gif
Art Partner
Adalah sebuah komunitas penghubung dan kumpulan dari beragam kelompok organisasi ataupun ilmu pengetahuan, juga tempat berbagi pengalaman dan pengetahuan antar beragam individu.
Aktivitas utama Art Partner adalah membina generasi muda dalam beragam pengetahuan dan khususnya dalam seni budaya sastra.
Art Partner juga berpungsi sebagai Konsultan Organisasi, Mentor/ Pembina/ Penasehat dan sebagai EO
Sudah cukup banyak sanggar yang menjadi binaan dari Art Partner, baik itu disekolah-sekolah maupun kelompok umum.
Dan satu lagi Kelompok yang baru saja terbentuk, berawal dari keinginan beberapa mahasiswa/i yang menyukai seni, walau mereka bukan sebagai pelaku atau belum menjadi pelaku. Mereka berkumpul, kemudian membentuk :
KELOMPOK STUDI SENI BUDAYA SOSIAL SASTRA
Yang disingkat menjadi KeloS SeBSoS
KeloS SeBSoS dalam kamus bahasa Indonesia, artinya adalah:
Kelos; yaitu gulungan benang
Seb; asal kata sebu; yaitu penuh
Sos; asal kata sosi; yaitu anak kunci
Yang apabila disatukan, ma’nanya menjadi :
Sebuah gulungan benang (perjalanan kehidupan) yang penuh dengan anak kunci (sebagai pembuka) dari ilmu pengetahuan dan seni.
KeloS SeBSoS dibentuk di Taman Budaya Banjarmasin, Pada Tanggal 11 April 2010, Minggu Siang pukul 10 Wita. oleh enam orang mahasiswa/i yaitu : Muhammad Alvin Syahdana, Reza Sri Andi Apriyano, Fauzan Rahman, : Lailatussaidah, Dian Rahmawati dan Zahratun Nisa
Dengan struktur organisasi sementara :
Ketua : Muhammad Alvin Syahdana
Sekretaris : Dian Rahmawati
Bendahara : Lailatussaidah
Koordinator :
- Sastra : Zahratun Nisa
- Musik : Reza Sri Andi Apriyano
- Informasi Teknologi : Fauzan Rahman
- Fotografi :
- Budaya :
- Lukis/ gambar :
- Kriya :
- Tari :
- Teater
- Beladiri :
Aktivitas yang akan dilakukan dalam waktu dekat ini :
1.Pentas seni untuk memperingati Hari Bumi
2.Pembuatan Pembuatan Film Dokumenter tentang Sastra dan Lingkungan
3.Pembuatan antologi puisi Pelajar Mahasiswa dan Guru-guru se Kalimantan Selatan, yang bertemakan Lingkungan, Pendidikan, Hukum, Sosial dan Daerah
Cooperation Line of Art Partner
(KASSBSS – CloAP)http://www.blogger.com/img/blank.gif
Art Partner
Adalah sebuah komunitas penghubung dan kumpulan dari beragam kelompok organisasi ataupun ilmu pengetahuan, juga tempat berbagi pengalaman dan pengetahuan antar beragam individu.
Aktivitas utama Art Partner adalah membina generasi muda dalam beragam pengetahuan dan khususnya dalam seni budaya sastra.
Art Partner juga berpungsi sebagai Konsultan Organisasi, Mentor/ Pembina/ Penasehat dan sebagai EO
Sudah cukup banyak sanggar yang menjadi binaan dari Art Partner, baik itu disekolah-sekolah maupun kelompok umum.
Dan satu lagi Kelompok yang baru saja terbentuk, berawal dari keinginan beberapa mahasiswa/i yang menyukai seni, walau mereka bukan sebagai pelaku atau belum menjadi pelaku. Mereka berkumpul, kemudian membentuk :
KELOMPOK STUDI SENI BUDAYA SOSIAL SASTRA
Yang disingkat menjadi KeloS SeBSoS
KeloS SeBSoS dalam kamus bahasa Indonesia, artinya adalah:
Kelos; yaitu gulungan benang
Seb; asal kata sebu; yaitu penuh
Sos; asal kata sosi; yaitu anak kunci
Yang apabila disatukan, ma’nanya menjadi :
Sebuah gulungan benang (perjalanan kehidupan) yang penuh dengan anak kunci (sebagai pembuka) dari ilmu pengetahuan dan seni.
KeloS SeBSoS dibentuk di Taman Budaya Banjarmasin, Pada Tanggal 11 April 2010, Minggu Siang pukul 10 Wita. oleh enam orang mahasiswa/i yaitu : Muhammad Alvin Syahdana, Reza Sri Andi Apriyano, Fauzan Rahman, : Lailatussaidah, Dian Rahmawati dan Zahratun Nisa
Dengan struktur organisasi sementara :
Ketua : Muhammad Alvin Syahdana
Sekretaris : Dian Rahmawati
Bendahara : Lailatussaidah
Koordinator :
- Sastra : Zahratun Nisa
- Musik : Reza Sri Andi Apriyano
- Informasi Teknologi : Fauzan Rahman
- Fotografi :
- Budaya :
- Lukis/ gambar :
- Kriya :
- Tari :
- Teater
- Beladiri :
Aktivitas yang akan dilakukan dalam waktu dekat ini :
1.Pentas seni untuk memperingati Hari Bumi
2.Pembuatan Pembuatan Film Dokumenter tentang Sastra dan Lingkungan
3.Pembuatan antologi puisi Pelajar Mahasiswa dan Guru-guru se Kalimantan Selatan, yang bertemakan Lingkungan, Pendidikan, Hukum, Sosial dan Daerah
Label:
Info Umum
Jumat, 09 April 2010
HAK INTELEKTUAL DALAM SUATU KARYA, bagian 1
Beberapa waktu yang lalu, temanku ada kontak komunikasi melalui media internet, dengan beberapa orang yang membentuk suatu kelompok yang membuat suatu program buku-buku solidaritas kemanusiaan/ sosial lintas negara, buku-buku itu dijual lalu keuntungannya digunakan untuk membantu kemanusiaan. Suatu tujuan yang mulia, tentu saja aku mendukung hal ini, dan siap bekerja sama. Tetapi, untuk kelanjutan yang lebih baik, temanku mendiskusikan dengan beberapa kawan penyair tentang hal ini, melihat dan meninjau dari beberapa pengalaman yang terjadi, ketika suatu karya dieksploitasi walau dengan tujuan kemanusiaan oleh suatu kelompok ataupun individu, apakah hak dari penulis/ penyair itu dipedulikan. Maka untuk lebih jelas tentang hak tersebut, kembali temanku menanyakan pada mereka yang membuat buku-buku kemanusiaan tersebut tentang hak intelektual dari penulis/ penyair yang karya mereka ada dalam buku tersebut, paling tidak hak mereka dihormati dengan mengirimkan buku tersebut kepada penulis/ penyair yang karya mereka ada dalam buku tersebut, sebagai arsip pribadi, dan mereka tidak menjawab, hingga sekarang.
Melihat kenyataan ini, seorang rekan penyair berkomentar; “Seniman dan karya mereka memang selalu menjadi objek eksploitasi dan diperkosa hak intelektual mereka, walau dengan alasan kemanusiaan, penyair memang berjiwa sosial, mereka rela menyumbangkan karya mereka tetapi janganlah hak mereka juga disosialkan.”
Suatu kesimpulan yang didapat; Tidak adanya aturan yang jelas terhadap hak intelektual suatu karya, bagi penulis/ penyair yang ada dalam program tersebut.
Melihat kenyataan ini, seorang rekan penyair berkomentar; “Seniman dan karya mereka memang selalu menjadi objek eksploitasi dan diperkosa hak intelektual mereka, walau dengan alasan kemanusiaan, penyair memang berjiwa sosial, mereka rela menyumbangkan karya mereka tetapi janganlah hak mereka juga disosialkan.”
Suatu kesimpulan yang didapat; Tidak adanya aturan yang jelas terhadap hak intelektual suatu karya, bagi penulis/ penyair yang ada dalam program tersebut.
Minggu, 04 April 2010
Ir. Noor Sjahdy Birokrat Yang Berjiwa Seni
BIROKRAT YANG MERAKYAT PECINTA LINGKUNGAN DAN BERJIWA SENI
Duduk bersama dengan Seniman, Berbagi keringat, dari dulu hingga kini.
Photo tersebut adalah kenang-kenangan pada saat Ir. Noor Sjahdy menjabat sebagai Kepala Dinas Pariwisata Banjarbaru, hingga kini walau beliau telah pensiun, tiada yang berubah darinya. Pintu rumah yang selalu terbuka siang dan malam, menerima kami yang datang bertamu ataupun meminta pendapat, bahkan bantuan.
Kesederhanaan sikap yang terpancar dan jujur, pemikiran yang jernih dan maju, mencintai lingkungan dan seni adalah suatu kepribadian yang saat ini sangat langka.
Untuk Pak Sjahdy “janganlah berubah”
Minggu, 21 Maret 2010
Seni Pengobatan Tradisional - Obat di kala Haid
RESEP TRADISIONAL UNTUK WANITA DI KALA HAID
1. Resep untuk mengurangi rasa sakit ketika haid serta menjaga kelangsingan tubuh, serta memberikan rasa segar dan sehat meskipun bekerja berat. Ambillah ibu kunyit (empu kunir yg bentuknya bulat menyerupai pinang) sebanyak satu 1 ½ buah, kunci kuning 5 buah, 7 lembar daun sirih, ½ sendok teh jintan hitam.
Caranya:
Semua bahan ini dihaluskan beri air masak ½ gelas lalu disaring. Campurkan dengan 3 sendok teh madu asli dan diminum. Lebih sering meminum ramuan ini hasilnya lebih baik.
2. Pada saat haid badan terasa pegal-pegal, linu, dan ngantuk. Supaya segar kembali, ambil daun sirih 5-6 lembar, kunyit 5 ruas, asam matang, gula merah dan garam secukupnya, air 5 gelas utuk merebus. Ramuan ini dapat menghilangkan bau amis saat haid, serta juga membuat badan singset.
Caranya :
- Rebuslah seluruh bahan dalam kuali/ kendi
- Setelah daun sirih dan kunyit dicuci bersih. Kunyit dipotong-potong memanjang. Dan rebus hingga mendidih.
- Setelah dingin diminum sehari 3x, sisanya bisa direbus kembali dengan menambah air, gula merah, garam dan asam matang.
3. Untuk menghilangkan bau amis saat haid
Caranya :
- Kupang dan parutlah kunyit sebanyak 4 ruas ibu jari, lalu dicampur air matang dan diperas.
- Saring sebanyak ½ gelas
- Masukkan 3 biji asam jawa, gula merah, serta sedikit garam. Aduk semuanya, diamkan sebentar baru diminum.
- Sebaiknya diminum saat pertama datang bulan.
1. Resep untuk mengurangi rasa sakit ketika haid serta menjaga kelangsingan tubuh, serta memberikan rasa segar dan sehat meskipun bekerja berat. Ambillah ibu kunyit (empu kunir yg bentuknya bulat menyerupai pinang) sebanyak satu 1 ½ buah, kunci kuning 5 buah, 7 lembar daun sirih, ½ sendok teh jintan hitam.
Caranya:
Semua bahan ini dihaluskan beri air masak ½ gelas lalu disaring. Campurkan dengan 3 sendok teh madu asli dan diminum. Lebih sering meminum ramuan ini hasilnya lebih baik.
2. Pada saat haid badan terasa pegal-pegal, linu, dan ngantuk. Supaya segar kembali, ambil daun sirih 5-6 lembar, kunyit 5 ruas, asam matang, gula merah dan garam secukupnya, air 5 gelas utuk merebus. Ramuan ini dapat menghilangkan bau amis saat haid, serta juga membuat badan singset.
Caranya :
- Rebuslah seluruh bahan dalam kuali/ kendi
- Setelah daun sirih dan kunyit dicuci bersih. Kunyit dipotong-potong memanjang. Dan rebus hingga mendidih.
- Setelah dingin diminum sehari 3x, sisanya bisa direbus kembali dengan menambah air, gula merah, garam dan asam matang.
3. Untuk menghilangkan bau amis saat haid
Caranya :
- Kupang dan parutlah kunyit sebanyak 4 ruas ibu jari, lalu dicampur air matang dan diperas.
- Saring sebanyak ½ gelas
- Masukkan 3 biji asam jawa, gula merah, serta sedikit garam. Aduk semuanya, diamkan sebentar baru diminum.
- Sebaiknya diminum saat pertama datang bulan.
Label:
Seni Pengobatan Tradisional
Selasa, 02 Februari 2010
Informasi Acara
Salam budaya,
mainteater bermaksud menyelenggarkan pementasan teater berjudul “Kanyaah Dulang” karya Volker Ludwig, terjemahan Heliana Sinaga, adaptasi M. Malik, sutradara Atin Rustini.
Pementasan “Kanyaah Dulang” akan kami pentaskan tanggal 10 dan 11 Februari 2010 di GK Rumentang Siang Bandung (Jalan Brarang Siang No. 1 Bandung), pukul 13.00 dan 15.00 WIB.
SEKILAS TENTANG KANYAAH DULANG
Kanyaah Dulang (KD) adalah naskah teater anak-anak yang mengetengahkan tentang nilai-nilai dari kasih sayang seorang ibu. Dalam KD, Ibu digambarkan dalam sosok Mary, seorang single parent yang harus bekerja demi memenuhi kebutuhan anaknya, Bella.
Ibu adalah sosok terpenting dalam kehidupan manusia. Tak terbantahkan bahwa jasa seorang Ibu tidak akan pernah bisa terbalas sepanjang kehidupan. Kasih sayang Ibu yang tergambar dalam naskah KD adalah Ibu yang sangat mencintai anaknya dan akan melakukan apapun untuk kebaikan anaknya.
Pesan moral yang terkandung dalam naskah adalah tentang bagaimana seorang anak harus bersikap terhadap ibunya, dan bagaimana hidup adalah indah apabila dipenuhi dengan kasih sayang. Momen Hari Kasih Sayang pada tanggal 14 Februari, kami bidik sebagai momen yang tepat atas penyelenggaraan pementasan ini karena Hari Kasih Sayang adalah salah satu media untuk mengungkapkan rasa sayang seseorang kepada siapapun, termasuk orang tua. Kami berharap pementasan ini dapat menjadi salah satu bentuk penghargaan atas jasa Ibu.
Kami memilih untuk mementaskan naskah yang telah dialihbahasakan ke dalam bahasa Sunda. Hal ini kami rasa tepat agar tema pememtasan dapat lebih mudah diterima jika menggunakan bahsa Sunda karena akan muncul kedekatan emosional yang mengacu pada kedekatan kultural. Melalui pementasan ini, tema humanisme dan masalah sosial menjadi fokus yang terus disoroti, mengingat saat ini terasa sudah mulai luntur nilai-nilai humanisme dan kearifan lokal.
Seperti karya-karya sebelumnya oleh mainteater, proses berkarya akan dipusatkan pada proses latihan dan kerja tim. Karya ini akan dimainkan dengan mengkolaborasikan keahlian-keahlian yang dimiliki tim, menggunakan teks, penelitian dan dorongan lain sebagai titik keberangkatan.
mainteater bandung-
Mobile: +62 819.1033.4417
(+62 22) 7651.4291
mainteater bermaksud menyelenggarkan pementasan teater berjudul “Kanyaah Dulang” karya Volker Ludwig, terjemahan Heliana Sinaga, adaptasi M. Malik, sutradara Atin Rustini.
Pementasan “Kanyaah Dulang” akan kami pentaskan tanggal 10 dan 11 Februari 2010 di GK Rumentang Siang Bandung (Jalan Brarang Siang No. 1 Bandung), pukul 13.00 dan 15.00 WIB.
SEKILAS TENTANG KANYAAH DULANG
Kanyaah Dulang (KD) adalah naskah teater anak-anak yang mengetengahkan tentang nilai-nilai dari kasih sayang seorang ibu. Dalam KD, Ibu digambarkan dalam sosok Mary, seorang single parent yang harus bekerja demi memenuhi kebutuhan anaknya, Bella.
Ibu adalah sosok terpenting dalam kehidupan manusia. Tak terbantahkan bahwa jasa seorang Ibu tidak akan pernah bisa terbalas sepanjang kehidupan. Kasih sayang Ibu yang tergambar dalam naskah KD adalah Ibu yang sangat mencintai anaknya dan akan melakukan apapun untuk kebaikan anaknya.
Pesan moral yang terkandung dalam naskah adalah tentang bagaimana seorang anak harus bersikap terhadap ibunya, dan bagaimana hidup adalah indah apabila dipenuhi dengan kasih sayang. Momen Hari Kasih Sayang pada tanggal 14 Februari, kami bidik sebagai momen yang tepat atas penyelenggaraan pementasan ini karena Hari Kasih Sayang adalah salah satu media untuk mengungkapkan rasa sayang seseorang kepada siapapun, termasuk orang tua. Kami berharap pementasan ini dapat menjadi salah satu bentuk penghargaan atas jasa Ibu.
Kami memilih untuk mementaskan naskah yang telah dialihbahasakan ke dalam bahasa Sunda. Hal ini kami rasa tepat agar tema pememtasan dapat lebih mudah diterima jika menggunakan bahsa Sunda karena akan muncul kedekatan emosional yang mengacu pada kedekatan kultural. Melalui pementasan ini, tema humanisme dan masalah sosial menjadi fokus yang terus disoroti, mengingat saat ini terasa sudah mulai luntur nilai-nilai humanisme dan kearifan lokal.
Seperti karya-karya sebelumnya oleh mainteater, proses berkarya akan dipusatkan pada proses latihan dan kerja tim. Karya ini akan dimainkan dengan mengkolaborasikan keahlian-keahlian yang dimiliki tim, menggunakan teks, penelitian dan dorongan lain sebagai titik keberangkatan.
mainteater bandung-
Mobile: +62 819.1033.4417
(+62 22) 7651.4291
Label:
Info Umum
Senin, 04 Januari 2010
Seni Bela Diri - Ujian Mental Perguruan Seni Bela Diri GSI Th.2010
Sebuah Rutinitas tahunan untuk meningkatkan kemampuan fisik dan mental dari murid-murid Perguruan Seni Bela Diri GSI, salah satunya dengan Uji Mental yang dilaksanakan di Pantai Batakan, kabupaten Tanah Laut, Provinsi Kalimantan Selatan, Indonesia. Uji Mental ini dilaksanakan pada hari Sabtu & Minggu, tanggal 2 sd 3Januari 2010 Masehi.
Acara yang dilakukan dalam Uji Mental ini antara lain: Selain Rekreasi juga Kerjasama Kelompok, Kecakapan, Keberanian, Kemampuan dalam menghadapi Lawan Tanding dan lain-lain. Murid-murid GSI baik anak-anak maupun remaja menjadi satu dalam meningkatkan kemampuan mental yang kuat melalui alam bebas,untuk menjadi seorang ahli bela diri. Yang tentunya juga untuk kehidupan sosial mereka di rumah, masyarakat dan lingkungan sekolah, mental yang kuat akan meningkatkan prestasi mereka tentunya di sekolah. Itulah tujuan utama Rutinitas Tahunan ini di laksanakan.
Label:
Info Seni Beladiri
Langganan:
Postingan (Atom)