Proses Sebuah Antologi Puisi
Membuat sebuah antologi puisi pada dasarnya sangat mudah, kumpulkan naskah puisi lalu terbitkan. Hanya saja prosesnyalah yang tidak sesederhana seperti yang dibayangkan. Ada ketelitian dan rentang waktu yang cukup panjang. Apalagi itu sebuah antologi puisi yang memuat banyak penulis. Prosesnya akan lebih lama lagi. Setelah naskah dikumpulkan, di susun, konfirmasi dengan penulis, desain cover dan lain sebagainya.
Saat naskah-naskah puisi tersebut siap, yang menjadi persoalan berikutnya adalah dana untuk cetak dan penerbitan. Rupiah demi rupiah dikumpulkan, hingga mencukupi untuk biaya cetak. Terkadang semua proses ini bisa berlangsung tahunan. Begitupun suatu antologi puisi yang bersifat sosial (non komersil) hanya untuk nilai religius dan pendidikan sastra.
Tanpa mengetahui sebuah proses yang panjang untuk dilalui, ketidak sabaran merupakan faktor utama. Namun itu masih dianggap wajar bagi penulis pemula yang belum tahu bagaimana sebuah antologi itu tercipta.
Dalam ANTOLOGI PUISI RELIGIUS INDONESIA yang dibuat ini, pada bagian Puisi Peserta, tertulis:
Proses penilaian di mulai dari tanggal 19 September, di selesaikan pada tanggal 13 Oktober 2010. Lamanya proses penilaian karena harus melalui tiga tahapan seleksi.
Seleksi 1
- Seleksi kategore puisi yang religius dan non relegius
Keterangan :
+ Banyak puisi yang dikirim peserta melalui sms tidak terlihat menunjukkan bahwa itu puisi reigius, baik karena puisi itu belum selesai, karena tidak terkirim sepenuhnya atau terpotong karena batasan karakter yang ditentukan.
+ Ada sekitar 10% dari semua puisi yang masuk tidak menunjukkan sisi religius.
Seleksi 2
- Seleksi kategore identitas
Keterangan :
+ Semua peserta yang sudah melalui seleksi pertama, diminta untuk mengirimkan biodata, jenis dan nomor tanda pengenal yang digunakan.
+ 30 % tidak mengirimkan konfirmasi biodata
+ 5 % nomor yang dihubungi, tidak aktif lagi.
+ Sebagian peserta sering tidak lengkap mengirimkan biodatanya, sehingga harus dikonfirmasi berulang ulang.
+ 10 % peserta menggunakan tanda pengenal KTP/ umum, untuk ini pusinya tetap akan dimuat dalam Antologi Puisi Religius pada Partisipasi Puisi SMS.
Seleksi 3
Penilaian
- Kalimat yang sesuai dengan EYD
- Kalimat yang minimalis bahasa asing
- Kata-kata yang tidak disingkat
- Penggunaan kiasan (simbol) yang tepat
- Penempatan tanda larik dan tanda bait yang tepat dalam tipografi
- Makna puisi yang tidak terlalu samar
- Puisi yang sederhana tapi mempunyai kiasan ma’na yang dalam
- Isi puisi yang tidak hanya berisi keluhan dan kepasrahan tapi juga ada harapan, keinginan, semangat dan perjuangan
- Keserasian irama kata dalam vokal
Keterangan :
+ Peserta yang telah melewati seleksi ke dua, diminta untuk mengirim ulang puisinya, karena puisi yang dikirim untuk lomba, 97 % tidak sempurna atau terpotong saat pengiriman, karena melebihi dari batasan karakter yang ditentukan.
+ 5 % tidak mengirim ulang puisinya (karena kehilangan data puisi aslinya)
+ 10 % puisi yang dikirim ulang masih terdapat kata yang disingkat dan EYD yang tidak sesuai.
*******
Menghadapi situasi yang dialami, ketua Panitia kemudian menyerahkan kronologis keadaan yang mereka hadapi kepada Art Partner untuk diumumkan, yaitu:
PENGUMUMAN
KEPADA :
Seluruh peserta Lomba Cipta Puisi SMS Religius Pelajar dan Mahasiswa se-Indonesia 1431 H dan Pembuatan ANTOLOGI PUISI RELIGIUS INDONESIA
- Proses seleksi penyusunan dan pembuatan draf antologi diselesaikan oleh Tim seleksi dan editing pada akhir November 2010.
- Tapi dana pembuatan antologi, masih tidak bisa diambil, karena sebagian donator yang akan membantu pembuatan antologi masih belum memberikan kepastian dana bantuannya.
- Keseluruhan dana dari donator pembuatan antologi, baru bisa dikumpulkan sehingga memenuhi standar cetak, pada akhir Januari 2010.
- Awal Februari, draf antologi diserahkan ke percetakan/ penerbit untuk dicetak.
- Setelah ditunggu, pihak penerbit mengkonfirmasi bahwa hingga sekarang, ISBN buku yang sudah dikirimkan kebadan Perpustakaan Nasional belum mendapatkan jawaban hingga sekarang. Walau sudah ditanyakan ke badan Perpustakaan Nasional.
- Sehingga sampai sekarang masih belum bisa dicetak, yang sudah tentu untuk launching dan pembagian hadiah juga tertunda.
- Apabila memang ada peserta yang tidak sabar, dan ingin segera dikirimi bukunya, percetakan bersedia mencetaknya, tapi tanpa nomor ISBN (berarti tidak resmi) dan untuk ini silahkan hubungi panitia pelaksana.
- Cover dari ANTOLOGI PUISI RELIGIUS INDONESIA seperti yang terlihat di BAWAH INI.
Tertanda
Panitia Pelaksana
KeloS SeBSos
Kontak: 085248627538
Dari informasi yang dikumpulkan oleh Art Partner:
Permasalahan ISBN bukan cuma dihadapi oleh panitia Pembuatan ANTOLOGI PUISI RELIGIUS INDONESIA saja. Tapi juga dialami oleh banyak penerbit lain, bahkan ada yang sudah 5 bulan ISBN buku mereka belum keluar, terpaksa belum dicetak.
Beberapa penyair Kalsel yang mencetak buku mereka di penerbit lain mengalami nasib yang sama, ada yang buku puisi pribadi mereka hingga 6 bulan masih belum bisa dicetak, karena tidak ada kabar tentang pengiriman nomor ISBN.
2 komentar:
oke.saya tunggu hingga proses terbit tuntas.thanks untuk informasinya. Nur Aya' Rozak/ Pekalongan Jateng
oke.saya tunggu hingga proses terbit tuntas.gud lak.thanks untuk informasinya. Nur Aya' Rozak/ Pekalongan Jateng
Posting Komentar