Tawa mentari yang diselubungi selimut hitam
Hingga sendunya hari tampak dipelupuk mata
Hal itu membuat enggan para burung
Untuk melantumkan seruan alam
Sungguh sunyi saat ini
Hembusan angin yang menusuk tulang
Diiringi oleh sedihnya awan
Yang menurunkan bala tentaranya kebumi
Pepohonan berlari
Mereka melawan dengan sekuat tenaga
Untuk melindungi kerajaan mereka
Tetapi,
Mereka tak punya banyak tenaga untuk melawan
Karena para yang berkuasa
Telah menghancurkansebagian dari mereka
Hutanpun bersedih
Hutan pun menangis
Meratapi kemalangannya
Hingga air mata mereka Tertumpah
Menjadi petaka bagi bumi
(AR_F5.AMT~KALSEL.22”12”2007.09:08)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar