Selamat Datang
Art Partner
Minggu, 29 Maret 2009
Seniman Kalsel Luncurkan Buku Roh dari Art Partner
INFO BERITA SASTRA
Seniman Kalsel, Abdurrahman Al Hakim (ARAska) meluncurkan buku Parade Roh Pengantar Awal Qabla Takbir yang diterbitkan di Banjarbaru, Maret 2008
Dalam bukunya tersebut berisi tulisan tentang kritik sastra dan juga membahas pandangan tentang roh dari berbagai sudut pandang sastra oleh beberapa sastrawan nasional.
Sebut saja Dimas Arika Mihardja, sastrawan Jambi, Shah Kalana Al Haji (Memet), ketua Front Budaya Godong Kelor Indonesia, Made Suantha (penyair Bali) serta Miraatul Jannah (Annisa), penyair wanita dari Kandangan. Selain itu ada puluhan syair Ara tentang kehidupan dan renungan yang mendalam.
Ara berharap buku karyanya itu bisa menjadi salah satu referensi sastrawan di Kalsel dalam melihat realita di masyarakat. Minimal menjadi salah satu koreksi yang berfungsi sosial.
Sumber : http://id.banjarbarukota.go.id/informasi_banjarbaru/tahun_2008/seniman_kalsel_luncurkan_buku_roh.htm/ dari Berita Banjarmasin Post,Sabtu, 08 Maret 2008
Label:
Info Umum
Kamis, 26 Maret 2009
Puisi dari Ugarhan
SALAM MANIS SELALU DARI KU UNTUK MU
Sudah lama aku menginginkan kehadiran mu dijiwaku,
menemani disetiap langkahku,
bersama-sama mengisi waktu yg masih tersisa,
dengan sesuatu yg bermakna.
Tampa mu aku tidak bisa berpikir untuk apa aku hidup.
Kau adalah jalan hidupku,
aku hampa tampa mu.
Selama ini aku telah mati tampa mu,
terjebak dalam mimpi-mimpiku yg tak pernah usai.
Kini aku mencoba bangkit berdiri dari keterpurukan ini,
mencoba menata kembali langkah-langkah baru,
menyusuri jalan yg dulu pernah aku jalani.
Dalam remang malam yang sepi
Dan jiwa terasa mati
Kehampaan merayapi
Menghanyutkan ku kedalam mimpi
Kubiarkan dia mengarungi
Laut mimpi tak bertepi
Timbul tenggelam dihempas ombak
Bak buih-buih
(Ugarhan,24.12.05)
Label:
Puisi
Puisi dari Diah Hadaning
Wahai musafir yang meniti benang di pasir,
teruslah bernyanyi tentang laut agar 4 meiku tidak berlumut
(Diha, 14.05.07)
Label:
Puisi
Puisi dari ARAska
SKETSA kampanye
Syahdan,
katanya Partai itu tempatnya aspirasi rakyat
dengan perwakilan mereka di Dewan terhormat
katanya memperjuangkan aspirasi itu amanat
tahunya setelah berkuasa duitlah yang diembat
“konon!
saat ini sepanduk stiker reklame umbul-umbul bendera
bertebaran di sepanjang jalan
“semrawut!
bahkan koran radio dan televisi
juga ikut merasakan icip-icip dana kampanye
untuk slogan bahkan mungkin janji-janji
benar-benar “wah!
(ssst, dibayarnya setelah duduk dikursi basah)
puluhan juta rupiah terpajang di depan umum
gedung toko warung sekolah
bahkan mushola dan mesjid
hanya di depan kuburan yang tak ada
(ssst, padahal inilah tempat paling tepat)
yang mungkin setelah pesta pemilu
semuanya itu hanya akan menjadi alas
“mubajir!
di tengah situasi lingkungan yang rusak
“menuai bencana!
masyarakat kecil yang menjadi budak
“untuk makan masih resah nasibnya!
ah, pena ingin melihat
mana-mana yang katanya tempat apirasi masyarakat
siapa-siapa yang katanya calon dan wakil rakyat
yang sebenar-benarnya terhormat
bukan cuma omong kosong berlipat
jalan pintas jual kecap
atau catatan kata akan menjadi oposisi bagi mereka
dalam goresan perjalanan abadi sastra
membusuklah dalam neraka
(araSka.Bjm-Kalsel.06.01.09)
Label:
Puisi
Rabu, 18 Maret 2009
Puisi dari Imraatul Jannah
BURUNG-BURUNG
Burung-burung meninggalkan negeri ini di sini menuju lahan perjamuan
Sepanjang jalan penuh hutan yang menjanjikan aroma perlindungan dan rasa aman
Tidakkah ia memahami, disekelilingnya penuh dengan binatang buas dan rumpun ilalang yang tak habis-habis,
tapi burung-burung terus berterbangan,
memaknai hidup yang terekpresi lewat kepakan-kepakan sayapnya
Karena titah sang raja, hari ini harus lebih baik dari pada kemaren
(Imraatul Jannah, Kandangan.31.01.07)
Label:
Puisi
Minggu, 15 Maret 2009
Puisi dari Petrus Adi Otomo Sang Elang Darat
SYAIR BUAT DINDA ARA
ara kawan penyair sebrang
puisi sunyi tlah kubaca
tiap kusibak dalam hening
jalan air mata menitik tak terasa
jadi pengelana sepertiku
yang kuingat matras pada pundak senyummu
dinda ara
kini...
dilembah sastra sunyi
kuikat...
tali jiwa dalam matras pada pundak senyummu
subuh sujud satu pencipta
walau jalanmu kebarat
kelanaku ketempat lapang
beda cara bertemu dalam muara jiwa langit damai
trimalah sastraku...
dengan merah pengembaraanmu
dalam hutan sastra nan lebat
lembayung hidupmu terasa lanjutkan apimu
Petrus-Jakarta, Taman Ismail marjuki 26 agustus 2007
Label:
Puisi
Sabtu, 14 Maret 2009
Puisi dari Syam'ani. Bandung
BAIT-BAIT SEMUSIM
Nanti.
Ketika beribu kata-kata kubukakan angan-angan semata.
Tapi oplah menulis dan bernyanyi dipanggunglah kemerdekaan kita.
Kau mau melangkah hari ini.
Demi nama manusia baru dan berkecambahlah ‘Edelweys’
Kembang merah kota bukit.
Ku tabung puisiku untuk mu.
Malam ini berjuntai,
Agar kau merasa rindu jadi milikku.
Dalam keterbatasan bait,
Dalam langkah dan sedikit nurani bermimpi.
Ladang pena dalam do’a puisi.
Dalam keyakinan semusim.
(sms-Syam,Bandung-27.09.05)
Label:
Puisi
Langganan:
Postingan (Atom)